PPMT UNIMMA Terapkan Konsep 3R Di Dusun Bleder Desa Ngadiharjo Magelang

BNews-MAGELANG- Dalam program pengabdian pada masyarakat terpadu periode 8, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA); mengunjungi Dusun Bleder, Desa Ngadiharjo, Magelang, dalam upaya kreatif untuk mewujudkan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Program ini berfokus pada penerapan konsep 3R (Reuse, Reduce, & Recycle), yang meningkatkan kesadaran lingkungan di masyarakat. Konsep 3R memiliki konsekuensi yang signifikan untuk mengubah kebiasaan dan gaya hidup masyarakat.

Prinsip Reuse (Menggunakan Kembali) mendorong orang untuk memanfaatkan kembali barang atau bahan yang masih layak pakai; sedangkan prinsip Reduce (Mengurangi) menekankan pentingnya mengurangi penggunaan barang dan sumber daya untuk menghindari pemborosan.

Prinsip Recycle (Mendaur Ulang) melibatkan pengumpulan dan pemrosesan bahan bekas untuk menghasilkan produk baru.

Tim ini dengan Dra. Marlina Kurnia, M.M. Sebagai Dosen Pendamping Lapangan ( DPL), dan beranggotakan 5 orang; yaitu Fatma Dianita dari Program Studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ( FEB ) sebagai Ketua Kelompok; Aprilia Finanda Program Studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ( FEB ) sebagai Sie Media; Nurul Aulia Sajida dari Program Studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sebagai Sekretaris , Ardia Dewi Febriani; dari Program Studi Fakultas Ekonomi; dan Bisnis ( FEB ) sebagai Bendahara , Nur Fauzan dari Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD ) sebagai Sie Humas.

Program ini dimulai pada tanggal 14 Desember dengan langkah awal yang matang. Survei menyeluruh dilakukan; untuk memahami kebutuhan dan karakteristik masyarakat Dusun Bleder. Hasil survei ini bukan hanya menjadi panduan tetapi juga cerminan keberagaman dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat setempat.

“Sebagai desa wisata, masalah kebersihan lingkungan sebagai masalah yang akan mempengaruhi kenyamanan wisatawan; dalam berkunjung. Dusun Bleder Ngadiharjo, menghadapi permasalahan dalam pengelolaan sampah di wilayahnya TPS tersebut; mengalami kendala seperti kurangnya kesadaran Masyarakat; infrastruktur yang terbatas dan minimnya pengetahuan mengenai pemanfaat sampah sebagai sumber daya,’’ Ujar Marlina, selaku Dosen Pembimbing Lapangan.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Pentingnya peran kepala dusun dalam merubah paradigma masyarakat tidak bisa diabaikan. dengan energi dan dedikasi; menjadi katalisator utama dalam menyuarakan keberlanjutan lingkungan. Dengan partisipasi warga untuk memilah sampah dari rumah untuk dijadikan kompos

“Dulu disini sudah pernah mengadakan bank sampah, tetapi cuma berjalan satu tahun. Bank sampah ini dulunya, gabungan dengan satu desa Ngadiharjo, tempat di Dusun Ngabean berhubung tidak ada yang mengelola jadi bank sampahnya mati total,” kata Khakim, Kepala Dusun Bleder.

Untuk mengatasi masalah ini, sangat penting untuk membuat rencana yang mengutamakan pengelolaan limbah; yang bijak dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan kampanye edukasi yang menyeluruh, partisipasi masyarakat yang aktif; dan pembangunan infrastruktur yang mendukung.

Perspektif masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga harus diubah untuk melibatkan warga dalam pengurangan sampah. Salah satu cara untuk mengelola sampah adalah dengan memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya.

Sampah organik adalah sampah yang terbuat dari sisa makhluk hidup dan bahan lain yang dapat terurai secara alami. Sampah anorganik, di sisi lain, adalah sampah yang tidak dapat terurai secara alami.

Untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan sampah, prinsip 3 R harus diterapkan: mengurangi, menggunakan kembali, dan memindahkan. Mengurangi berarti mengurangi penggunaan barang yang dapat menyebabkan sampah. Memindahkan berarti menggunakan kembali barang yang masih dapat digunakan. (adv)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: