Santri di Dukun Magelang Diduga Dikeroyok dan Disekap, LBH PERADI Turun Tangan!
BNews—MAGELANG— Dugaan kasus penganiayaan terhadap seorang santri di salah satu pondok pesantren wilayah Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, mencuat ke publik.
Korban bernama Muhammad Bayhaki kini resmi melimpahkan surat kuasa kepada Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PERADI Magelang untuk mengawal proses hukum.
Kuasa hukum korban, Roni Taufik Tafakkur, S.H., menyampaikan bahwa pihaknya akan mendampingi keluarga korban hingga kasus ini tuntas secara hukum.
“Kami dari Pusat Bantuan Hukum Peradi Magelang menerima kuasa dari keluarga korban untuk mendampingi Muhammad Bayhaki. Ia diduga menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh beberapa rekan santri dan salah satu pengasuh pondok,” ujar Roni saat konferensi pers, Senin (6/10/2025).
Menurut Roni, peristiwa tersebut terjadi di dalam lingkungan pondok pesantren di wilayah Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang pada Rabu malam, 1 Oktober 2025, sekitar pukul 22.00 WIB.
Penganiayaan terjadi di lantai tiga bangunan pondok, dan korban disebut sempat disekap di kamar asrama hingga keesokan paginya.
“Korban dipukul secara bergantian oleh lebih dari satu orang. Tangan korban sempat diikat, dan bagian tubuhnya dihantam berkali-kali. Bahkan matanya luka parah akibat tendangan,” ungkapnya.
CEK BERITA UPDATE LAINNYA DISINI (KLIK)
Sekertaris PBH Peradi Magelang Siti Vicky, S.A , S.H, M.Kn, menambahkan bahwa dugaan penganiayaan bermula dari tuduhan sepihak terhadap korban.
“Korban awalnya dipanggil oleh salah satu santri senior dengan alasan ingin ditanya soal kebiasaan merokok dan tuduhan pencurian. Namun setelah tidak terbukti, malah terjadi pemukulan dan pengeroyokan di lantai tiga pondok,” jelasnya.
Menurut Vicky, penganiayaan tidak berhenti di malam hari itu saja. Pukul 04.00 WIB keesokan harinya, korban kembali mendapat kekerasan fisik hingga mengalami luka serius di bagian mata dan punggung.
“Korban bahkan tidak diizinkan keluar dari kamar dan sempat disekap oleh pengurus pondok. Ia baru berhasil keluar saat waktu salat Jumat, ketika suasana pondok sepi. Ia mendobrak pintu dan lari lompat dari tembok jemuran pondok,” tambahnya.
Diduga ada intervensi …. KLIK DISINI UNTUK LANJUT MEMBACA