BNews—MAGELANG— Kabupaten Magelang yang dikenal sebagai wilayah pedesaan yang indah dan menyenangkan ternyata menyimpan kisah menarik. Termasuk salah satunya seorang pembunuh terhadap 14 orang.
Namanya adalah Baekuni alias Babe. Pria kelahiran 1961 asal Mranggen Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.
2010 silam namanya mencuat. Dia menbunjh dan menyodomi korbannya.
Babe juga membunuh dan memutilasi korbannya yang mayoritas anak anak dan remaja. Dia ditangkap dan diadili pada 2010 karena terbukti telah memutilasi dan membunuh 14 anak.
Pengadilan memutuskan dia berasalah. Juga dihukum mati atas perbuatan kejinya itu.
Namun, hingga kini belum ada kabar yang bersangkutan telah dieksekusi mati. Dia masih mendekam di tahanan.
Sekedar mengingatkan, Babe ditangkap setelah salah satu orang tua korban melaporkannya. Orang tua dari korban bernama Ardiansyah curiga anaknya yang berusia 9 tahun itu menghilang.
Ardiansyah kemudian ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tubuh terpotong-potong pada 8 Januari 2010, sedangkan kepalanya ditemukan sehari kemudian.
Korban mutilasi Babe ditemukan dalam kondisi bagian tubuh berserakan, yakni potongan bagian tubuh dan anggota badan ditemukan di sekitar jembatan Banjir Kanal Timur, Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur dan potongan kepala ditemukan di bawah kolong jembatan Jengkol Pulogadung, Jakarta Timur.
Korban lain adalah Ardi, anak jalanan asal Jakarta yang dieksekusi oleh Babe di Dusun Mranggen Desa/Kecamatan Kajoran. Mayat Ardi ditemukan terpotong potong dan dikubur di kebun milik babe.
Kerangka bocah korban sodomi dan mutilasi Baekuni alias Babe ditemukan di Dusun Mranggen, Desa Kajoran, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 2010 lalu.
Penemuan kerangka korban yang sudah tidak utuh lagi itu setelah dilakukan penggalian oleh warga sekitar di lahan milik Babe dengan luas galian sekitar 2 meter x 2 meter dengan kedalaman sekitar 1,5 meter-2meter.
Babe memiliki kisah hidup yang kelam hingga akhirnya menjadi seorang predator. Sejak kecil, dia telah pergi ke ibu kota dan hidup di jalan sebagai pengamen.
Sejak kecil itu pula Babe kerap menjadi korban sodomi anak anak jalanan. Seiring perkembangan waktu, Babe menjadi pelaku dan bahkan lebih bringas. (her/wan)