Pemilik Lahan yang Tutup Akses Jalan Sempat Ribut dengan Warga Boton Magelang
BNews—MAGELANG—Penelusuran Borobudur News terkait konflik akses jalan antara warga dan pemilik lahan di Boton Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang berlanjut. Ternyata sempat tejadi keributan antara pemilik lahan dan warga.
Borobudurnews mencoba ingin melakukan konfrimasi kepada Lcy pemilik lahan yang menutup akses jalan. Dia diduga sengaja meletakkan bebatuan di depan rumahnya.
Bangunan rumah dengan tembok dominan warna kuning gading itu tidak terlalu besar. Halaman rumah yang sekaligus sebagai jalan umum sejak puluhan tahun lalu sebenarnya juga tidak terlalu luas.
Saat pintu berwarna cokelat kehitaman diketuk sampai enam kali, penghuni tidak keluar. Berulang kali ucapan salam dilontarkan juga tidak mendapat sambutan. Padahal beberapa jendela di samping rumah terbuka lebar. Selain berniat silaturahmi juga untuk membantu mengklarifikasi peristiwa yang sebenarnya terjadi. Harapan agar berita yang disajikan berimbang. Masyarakat yang tidak tahu menahu nantinya bisa memaklumi. Tidak menghakimi.
Borobudur News kemudian menuju ke rumah Pak RW. Dia bersama beberapa warga diketahui pernah berupaya membongkar batu-batu yang menutupi jalan umum tersebut. Namun, Lcy, salah satu pemilik rumah itu diduga tidak terima dan terjadi adu mulut.
”Benar Mas. Bukti bisa dilihat di Youtube. Ada dua video. Warga sini yang mengunggah,” kata istri Pak RW, Sukmawati saat ditemui di rumahnya. Video cek cok antar kedua belah pihak itu diunggah akun Youtube Loveya Novania.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS UNTUK ANDROID (KLIK DISNI)
Menurut Sukmawati, pemblokiran jalan umum di atas lahan pribadi sudah terjadi satu bulan lebih. Namun baru viral beberapa hari ini. Kata dia, sejak puluhan tahun lalu, lahan itu sudah menjadi jalur utama. Lebar semula kurang lebih hanya satu meter. Warga lantas meminta izin kepada pemilik rumah sebelumnya (eyang buyut) dan direstui untuk memperlebar luas jalan agar bisa dilalui kendaraan.
”Namun tiba-tiba kok jalan ditutup. Pakai batu. Saya tidak tahu alasan pastinya,” kata perempuan 35 tahun itu.
Kata dia, warga mencoba membongkar blokade batu pada hari Minggu (1/12). Usahanya berhasil. Namun tiba-tiba, sang pemilik rumah tidak terima dan meminta posisi batu dikembalikan seperti semula. Namun warga enggan menuruti. Akhirnya, Lcy dibantu adik dan temannya yang mengembalikan batu hingga jalan tertutup kembali.
”Rabu, 4 Desember 2019 dilakukan mediasi di kantor kelurahan. Ada pemilik rumah, perangkat kelurahan, BPN, TNI-Polri. Hasilnya pemilik lahan suka rela berkenan membongkar blokade yang menutup jalan. Ada surat pernyataan juga. Tapi sampai sekarang belum juga dilaksanakan. Katanya masih menunggu adik pulang dari luar kota,” pungkas dia. (han)