I-SIM for Regencies : Dari Magelang Pamerkan Program “Gerbang Kayangan”
BNews-MAGELANG- PT Surveyor Indonesia (SI) bekerja sama dengan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional); Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), dan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) melakukan penilaian pada 10 Kabupaten yang berhasil lolos program I-SIM for Regencies.
Program I-SIM for Regencies merupakan program inisiatif yang menggunakan rating & awarding untuk meningkatkan integrasi dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem SDGs Indonesia di tingkat Kabupaten.
Salah satu peserta, Bupati Magelang Zaenal Arifin, menyampaikan presentasi di depan para juri. Bupati Zaenal mengusung program “Gerbang Kayangan”, yaitu Gerakan Bersama Magelang untuk Keberlanjutan Lingkungan dan Penyediaan Pangan.
Saat ini, dunia menghadapi krisis dalam penyediaan pangan dan air akibat perubahan iklim, seperti pemanasan global.
“Permasalahan ini tidak hanya terjadi di dunia, tetapi juga terjadi di Indonesia. Kita merasakan sendiri bagaimana panasnya fenomena El Nino,” ujar Zaenal di Jakarta pada Senin, 30 Oktober.
Oleh karena itu, perubahan iklim ini harus diantisipasi dan dihadapi dengan serius, bukan hanya oleh Pemerintah, tetapi juga oleh masyarakat secara individu.
Melalui program Gerbang Kayangan ini, diharapkan agar tercipta keselarasan dalam adaptasi, mitigasi perubahan iklim, dan pelestarian lingkungan hidup demi menjaga keberlanjutan ekonomi dan ketersediaan pangan di masa depan.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
“Karena itu, kita perlu terus memberdayakan masyarakat bahwa menjaga kelestarian alam adalah tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
Selain itu, kolaborasi juga perlu terjalin antara Pemerintah, Perguruan Tinggi (PT), LSM, Pelaku Usaha, termasuk Media Massa. Ia menegaskan bahwa program Gerbang Kayangan ini memiliki banyak keunggulan yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
Program ini menjadi pelopor kecamatan proklim, terutama di kecamatan Sawangan. Selain itu, program ini juga menciptakan kawasan padi organik terbesar di Indonesia dengan luasan lahan mencapai 2.000 hektar (Ha).
Keunggulan program ini juga terlihat dari adanya perencanaan proklim di tingkat desa, seperti RPJMdes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) di desa Sambak, Kecamatan Kajoran. Program ini juga didukung dengan program inovatif seperti Jogo Tuk, Sister Village, dan desa mandiri energi.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
“Tentunya, monitoring dan evaluasi terus dilakukan, pendampingan dilakukan, verifikasi lapangan dilakukan, dan monitoring debit mata air setiap tahun dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa program …. (KLIK DISNI UNTUK LANJUT MEMBACA)