Menilik Pohon Raksasa Bersama “Leses” yang Berusia 2 Abad Di Mojosongo

BNews– BOYOLALI —  Seiring perkembangan zaman, pohon-pohon besar di sekitar permukiman penduduk semakin jarang ditemui.

Keberadaannya saat ini hanya bisa ditemui di tempat-tempat khusus seperti di dekat mata air atau di dekat permakaman. Sebagian, pohon besar itu adalah pohon Beringin.

Namun di Desa Tambak, Kecamatan Mojosongo, Boyolali masih ada pohon Leses yang sangat besar.

Lokasinya, dari simpang empat Stadion Pandanarang (Stadion Sololayu) ke selatan sekitar 4,1 km atau sekitar 8 menit dengan kendaraan bermotor.

Meski disebut warga sekitar “Wit Leses” atau dalam bahasa Indonesia “Pohon Leses”. Pohon Leses ini adalah Pohon Leses paling besar di kabupaten Boyolali.

Warga sekitar meyakini bahwa umur dari pohon tersebut kurang lebih 2 abad atau setara dengan 200 tahun. Wit Leses tersebut memilik diameter kurang lebih 10 meter.

 Wit Leses juga memiliki postur batang yang melebar dan tinggi, belum dapat di pastikan berapa tinggi Pohon yang dinamai wit leses itu.

Pohon Leses yang berada Di Desa Tambak tersebut ternyata memiliki 1 pohon yang serupa atau kembar. Bentuknya pun sama tetapi lebih kecil daripada yang raksasa, kedua pohon dinamai “wit leses kulon”(yang terbesar) dan “wit leses etan”.

Banyak cerita mistis dibalik pohon tersebut, hal itu diperkuat dengan bentuk fisik dari pohon leses yang besar dan menyeramkan.

Wit leses ini juga digunakan untuk anak-anak sekitar untuk bermain ayunan, petak umpet, atau panjatan karena bentuk pohon yang besar dan berongga; sampai saat ini pohon leses yang dikena warga sebagai “wit leses”masih berdiri kokoh dan lestari.

Belum banyak juga wisatawan yang datang untuk berkunjung dan melihat pohon leses ini karena lokasi yang berada di dalam pemukiman dan perkebunan. (*)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: