Penggalian Batu Candi di Situs Kolokendang Muntilan Dihentikan
BNews—MUNTILAN— Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menghentikan penggalian benda purbakala atau ekskavasi di kawasan situs Kolokendang, Ngawen, Muntilan. EKskavasi dihentikan karena pihaknya tidak menemukan komponen batuan lain.
Pengkaji Cagar Budaya BPCB Jateng, Junawan menjelaskan, proses ekskavasi selama lima hari. Terhitung sejak Sabtu (6/2) hingga Rabu (10/2).
Selama proses ekskavasi lanjutan, pihaknya hanya menemukan beberapa bebatuan komponen candi yang tidak utuh. Dan diduga dengan sengaja dibawa ke lokasi itu untuk dipindahkan.
”Kami hanya menemukan bebatuan komponen candi, namun sebenarnya bukan pasangannya. Jadi ada indikasi kuat pemanfaatan batu candi untuk fungsi yang baru,” tutur Junawan, Rabu (10/2).
Berdasarkan temuan dilokasi penggalian, batuan yang ada merupakan komponen candi pada bagian atas. Sehingga pihaknya menyimpulkan bahwa komponen candi itu sengaja dimanfaatkan dari lokasi lain untuk difungsikan di lokasi baru.
”Jadi memang dari batu yang diangkat itu menunjukkan bahwa yang dominan bagian tubuh dan atap candi. Dan ketika difungsikan untuk pemanfaatan baru itu kami masih belum tahu untuk apa,” katanya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DI SINI)
Petugas juga belum bisa memastikan secara akurat komponen candi yang ditemukan berasal dari abad ke berapa. Sebab, komponen candi yang ditemukan hanya sebagian dan sudah difungsikan sebagai pemanfaatan baru.
”Kalau komponen batunya menunjukkan abad 9, ya. Tapi kalau dimanfaatkan ke sini itu yang masih akan kami selidiki dan dalam pengolahan datanya nanti bisa diketahui bangunannya dari masa apa,” imbuhnya.
Meski ekskavasi dihentikan, pihaknya memastikan masih akan menyelidiki lebih lanjut soal temuan itu. Setelah ditemukan nilai historis penting di dalam situs tersebut, pihaknya akan menentukan langkah yang tepat dalam pelestarian situs Kolokendang.
Beberapa lubang galian yang tidak ditemukan komponen candi akan ditutup oleh petugas. Namun khusus pada satu lubang galian yang terdapat komponen candi, pihaknya bersama pemilik tanah sepakat tidak akan melakukan penutupan.
”Pemilik tanah juga sudah bilang agar temuan yang terlihat bisa disaksikan oleh masyarakat sekitar. jadi nanti di sini hanya kami pasang pagar saja biar tidak terlalu berbahaya,” pungkasnya. (han)