Polisi Sebut Ada Racun Jenis C di Bumbu Sate, Ini Kata Pakar Kimia
BNews—JOGJAKARTA— Polisi membeberkan racun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya, setelah usai mengonsumsi sate ayam. Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi mengatakan meninggalnya bocah 10 tahun ini karena adanya kandungan racun jenis C di bumbu sate.
”Hasilnya positif, makanan yang disantap mengandung racun jenis C. Racunnya ditemukan dalam bumbu sate ayam yang di makan korban. Intinya pada bumbunya,” jelas Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, Kamis (29/4).
Sejauh ini pihaknya belum membeberkan secara terbuka racun jenis C tersebut. Bahkan ketika wartawan tanya apakah racun jenis C merupakan Sianida, Ngadi tersenyum.
”Kami masih menunggu hasil resmi dari laboratorium kesehatan karena baru lisan dan belum mendapatkan bukti fisik. Nanti detailnya seperti apa akan kami sampaikan,” kataya.
Ia mengatakan bahwa racun jenis C, yang merupakan barang yang mudah didapatkan ini, biasa ditemui dalam kandungan Apotas. Selain itu, obat tikus juga mengandung racun jenis C ini.
”Mudah ditemukan, bentuknya cair dan padat. Selain di apotas juga ada racunnya. Lalu obat tikus juga ada,” terangnya.
Terpisah, pakar kimia Universitas Indonesia, dr rer nat Agustino Zulys, turut memberikan komentar terkait racun jenis C yang disampaikan polisi ke publik. Ia mengatakan, jika benar mengarah ke sianida atau CN, efeknya sangat mematikan jika dikonsumasi.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DI SINI)
”Sianida CN merupakan jenis senyawa anorganik garam sianida seperti natrium sianida dan kalium sianida. Bisa sangat mematikan,” Jumat, (30/4).
Lebih lanjut, dr Agustino menjelaskan natrium sianida dan kalium sianida biasanya digunakan dalam tambang emas untuk pemurnian emas atau proses hidrometalurgi. ”Biasanya juga digunakan industri kimia untuk pembuatan plastik dan nilon,” tambahnya.
Namun demikian, dr Agustino mengatakan, penjelasan dari pihak kepolisian seharusnya lebih detail mengenai jenis C yang dimaksud. ”Seharusnya mereka menjelaskan jenis C itu apa, apakah sianida? atau arsenik atau gas CO, dari senyawa pestisida atau fungisida,” tambahnya.
Menurutnya hal tersebut bertujuan agar berita yang didapatkan masyarakat tidak rancu dan bisa dipahami. ”Untuk penelusuran kasusnya menurut Saya penting sekali. Mungkin penyebutan racun jenis C dari polisi itu maksudnya mengarah ke inisial racun itu sendiri. Kalau A untuk Arsen, B untuk Botox dan C untuk CN sianida,” pungkasnya. (han)