22 Pelajar Genk Morenza Jogja Diciduk, Papa: Anakku Memang Hobi Gambar
BNews—JOGJAKARTA— Polres Bantul mengamankan 22 pemuda yang diduga melakukan aksi vandalismedi tembok gudang milik Bowo, warga Siten, Bambanglipuro, Senin sore (29/12). Meski telah meringkus puluhan pemuda, hingga saat ini polisi belum menetapkan tersangka.
”Untuk tersangka belum ada. Kami masih kami pilah-pilah lagi. Yang jelas kami dalam proses pendalaman,” kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi, Selasa (30/12).
Ngadi menjelaskan, penangkapan 22 pemuda yang diduga anggota geng pelajar Morenza berawal dari laporan dari warga terkait aksi coret-coret yang dilakukan mereka. Salah satu saksi, Riyan, melihat ke-22 pemuda yang masih berstatus pelajar di sebuah sekolah di Kota Yogyakarta mencorat coret tembok gudangmilik Bowo.
”Aksi tersebut dilakukan pada pukul 17.00WIB dengan tulisan Morenza berwarna oranye dengan warna dasar hitam,” jelasnya.
Oleh Riyan, kegiatan ini dilaporkan ke warga dan ditindak lanjuti dengan datangnya warga ke lokasi tersebut. Oleh ketua RT setempat, Yulianto, para pemuda ini diminta untuk mengecat kembali tembok dengan warna abu-abu.
Setelah selesai, mereka diminta oleh warga bernyanyi dan masuk ke sungai Winongo Kecil. Aksi masuk ke sungai ini dilakukan sebagai upaya agar mereka aman dari amukan massa.
”Setelah itu, sekira pukul 20.30WIB, Sat Sabhara mengamankan mereka dan membawanya ke Polres Bantul,” terangnya.
Menurut Ngadi, dalam melancarkan aksinya, ke-22 pemuda ini mengaku tidak terkoordinasi. Mereka melakukan vandalisme secara spontan dan tidak memiliki ketua ataupun penanggungjawab.
”Begitu juga dengan cat. Mereka beli patungan. Kami juga tidak menemukan adanya senjata tajam. Jadi hanya mengarah ke vandalisme,” ungkapnya.
Sementara salah satu orang tua pelaku, Indarto mengatakan, dirinya tidak menyangka jika anaknya akan berurusan dengan polisi. Sebab, anaknya sempat pamit hendak ke Solo mengantar barang.
”Tapi tahu-tahu di sini. Dia itu memang hobi gambar. Saya tahunya anak saya ikut ini dari media sosial. Harapannya, ya, bisa dikembalikan ke kami. Ke depan, kami akan perketat pengawasannya,” kata Indarto.