5 Tips Melatih Kesabaran pad Si Kecil agar Tak Mudah Emosi

BNews—MAGELANG— Orangtua perlu melatih kesabaran anak sejak dini. Terlebih lagi bagi anak-anak yang mungkin belum mengerti dan memahami kapan dirinya perlu sabar.

Seperti menunggu suatu antrian, menunggu hadiah ulang tahunnya boleh dibuka, hingga menunggu kapan ia bisa bermain dengan teman, adalah hal yang umumnya sulit dilakukan oleh anak-anak.

Lalu bagaimana cara melatih kesabaran anak? simak penjelasan berikut ini.

1. Jelaskan arti kesabaran pada anak

Pertama-tama, ada baiknya Anda menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kesabaran. Anda bisa mulai dengan menanyakan langsung pada anak apa yang ia ketahui tentang kesabaran. Dari sana, Anda dapat menambahkan yang belum anak ketahui atau membenarkan yang salah.

Sebagai contoh, Anda bisa menanyakan pertanyaan seperti, “Adik tahu apa arti sabar?”, “Menurut adik, bersikap sabar penting atau tidak?” atau “Adik paling susah sabar saat sedang apa?. Jika anak belum memahami sepenuhnya apa arti sabar, Anda bisa menjelaskan dengan memberikan contoh kegiatan pada anak saat ia harus bisa sabar.

2. Bicarakan apa hal yang bisa membuat anak tidak sabar

Dibandingkan dengan langsung meminta anak untuk latihan bersabar, Anda bisa bicarakan terlebih dahulu apa yang sering kali membuat anak merasa tidak sabar.

Dengan mengetahui apa yang bisa memicu anak marah dan tidak sabar, Anda bisa tahu lebih mudah bagaimana cara yang tepat mengajarkan anak untuk tidak mudah marah.

3. Ajarkan anak untuk latihan menunggu

Menumbuhkan sikap sabar pada anak memang membutuhkan latihan terus menerus. Anda bisa mulai kenalkan hal ini sejak ia berusia balita. Sebenarnya, cara melatih kesabaran anak cukup mudah, yakni dengan memberikan kesempatan pada anak Anda untuk berlatih sabar dan menunggu.

4. Percayalah bahwa anak bisa mengendalikan sikapnya

Cara melatih kesabaran anak kuncinya adalah berikan kepercayaan kepada anak. Anda perlu meyakini kalau anak bisa bertanggung jawab. Selain melatih kesabaran anak, memberikan kepercayaan pada anak juga perlu latihan dan bisa dimulai dengan cara-cara sederhana.

Misalnya, saat anak mengambil buku di lemari dan menaruhnya sembarangan, minta anak untuk mengembalikan buku ke lemari. Namun ingat, minta anak melakukan apa yang Anda mau dengan sabar dan jangan lupa kontak mata. Berikan contoh sesering mungkin pada anak.

Anda bisa mencontohkan bagaimana caranya dan biarkan anak melanjutkan prosesnya. Dalam hal ini, mengajarkan disiplin bisa membangun pemahaman bahwa segala sesuatu butuh proses.

Ajarkan anak mengenai batasan, tetapi tunjukkan pula cinta Anda saat melatih mental anak. Anak butuh cinta dan ketegasan. Bila anak hanya mendapatkan cinta tanpa belajar adanya batasan dari perilakunya, anak kemungkinan akan tumbuh menjadi anak yang kurang peka.

5. Beri tanggapan pada anak secara perlahan

Sikap Anda sebagai orangtua juga bisa membantu dalam mengajarkan anak kesabaran. Misalnya, saat Anda sedang di dapur memasak telur untuk sarapan anak dan si Kecil meminta tisu, jelaskan secara perlahan bahwa Anda akan mengambil tisu dalam beberapa menit lagi.

Saat Anda sedang sibuk melakukan aktivitas dan anak meminta sesuatu, tunjukkan kepada anak apa yang sedang Anda lakukan dan minta ia melakukan hal yang sama. Cara ini akan membuat anak memahami dan belajar bahwa ia harus menunggu sekaligus melatih anak untuk tidak merengek saat meminta sesuatu.

Dengan menanggapi perilaku anak secara tenang, Anda sedang mengajarkan anak bahwa ia bukan satu-satunya pusat perhatian. Harapannya, anak memahami bahwa ada hal lain di luar dirinya yang juga harus diperhatikan.

Anak pun terlatih untuk tidak memaksakan keinginannya dengan melatih kesabaran dan belajar menunggu saat meminta sesuatu kepada orangtuanya yang sedang melakukan hal lain. (*)

Sumber: hellosehat.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: