Ada 25 Desa Di Kabupaten Magelang Masuk Prioritas Penanganani Kemiskinan Ekstrem

BNews–MAGELANG– Ada 25 Desa di lima Kecamatan di Kabupaten Magelang masuk daerah dengan kemiskinan ekstrem. Hal itu menjadikan Kabupaten Magelang termasuk dalam 212 Kabupaten/Kota prioritas penanggulangan kemikisnan ekstrem.

“Tahap kedua ada 212 kabupaten/kota yang merupakan prioritas perluasan percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem salah satunya adalah Kabupaten Magelang. Di Kabupaten Magelang pada tahun 2022 ini dari pemerintah provinsi menetapkan ada lima kecamatan dan 25 desa yang dijadikan sebagai piloting project untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem,” kata Fungsional Perencana di Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang, Wawan Riyadi (8/4/2022) dikutip detik.

Untuk daftar lima kecamatan prioritas tersebut yakni Grabag, Kajoran, Kaliangkrik, Pakis dan Windusari.

Wawan mengatakan pemilihan desa/kecamatan tersebut berdasarkan pemetaan data terpadu kesejahteraan sosial atau basis data terpadu.

“Untuk pemilihan desa/kecamatan ini mendasarkan pemetaan data terpadu kesejahteraan sosial atau basis data terpadu kemiskinan khususnya adalah penduduk atau masyarakat yang berada di desil 1. Desil 1 digunakan 10 persen masyarakat dengan status kesejahteraan terendah di satu wilayah atau satu desa. Kedua melihat nilai indeks desa membangun (IDM) yang memberikan Kemendes,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang, Amirudin Zuhri menambahkan, launching percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Magelang dilakukan pada bulan Februari. Penanggulangan kemiskinan salah satunya dilakukan dengan pendampingan.

“Satu OPD melakukan dampingan penanggulangan kemiskinan ekstrem. Di Kabupaten Magelang ada 25 OPD, di mana satu OPD mendampingi satu desa,” ujar Zuhri.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Sementara itu, Sekda Kabupaten Magelang Adi Waryanto mengatakan pandemi COVID-19 juga berdampak pada peningkatan kemiskinan. Pihaknya pun berupaya melakukan intervensi untuk upaya pengentasan kemiskinan.

“Memang dengan adanya pandemi COVID-19 ini hampir semua kabupaten/kota peningkatan kemiskinan terjadi. Titik-titik mana yang harus kita intervensi. Kami sudah membentuk tim dalam bentuk OPD melakukan pendampingan utamanya kepada desa-desa yang masih perlu ditingkatkan upaya untuk pemulihan ekonomi termasuk kemiskinan yang ada di desa-desa tersebut,” kata Adi.

Salah satu upaya intervensi yang dilakukan dengan pemberian beasiswa pendidikan bagi siswa yang tidak mampu. Kemudian ada pula program bansos yang dibagikan.

“Misalnya kalau anaknya belum bisa sekolah karena faktor miskin, kita beri beasiswa pendidikan, kemudian dari aspek kesehatan kita dukung dengan belanja kesehatan orang miskin. Dari sisi sosial misalnya kita berikan bansos, jadi tidak di satu program saja, tapi di beberapa program tergantung dari aspek apa yang perlu diberikan dukungan,” ujarnya. (*)

About The Author

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d bloggers like this: