Aktivitas Merapi Meningkat, Pemkab Magelang Siapkan Anggaran Rp 5 Miliar Penanganan Bencana
BNews–MAGELANG– Aktivitas Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta terjadi beberapa hari terakhir ini. Oleh karena itu Pemkab Magelang meminta agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang selalu siap dengan situasi apapun.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto saat diwawancarai awak media kemarin di Rumah Dinas Bupati Magelang (10/12/2021).
“BPBD harus siap, dan ini sudah menjadi SOP dalam hal penanggulangan bencana karena kita ini daerah rawan bencana yang senantiasa berlanjut (termasuk Gunung Merapi), maka BPBD harus selalu siap,” katanya.
Adi mengatakan bahwa, Pemerintah Daerah juga telah menyiapkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan bencana.
“Untuk Belanja Tidak Terduga kita sampai saat ini sangat cukup ya, BTT kita ada sekitar Rp 5 Miliar,” ungkap, Adi.
Meskipun belum ada rekomendasi untuk mengungsi akibat peningkatan aktivitas Gunung Merapi, namun Pemerintah Kabupaten Magelang; sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk adanya sistem sister village yang sudah berjalan sejak lama.
“Jadi mereka saya rasa sudah paham betul bagaimana yang harus dilakukan; dan kita sebagai pemerintah daerah siap memfasilitasi apapun yang dibutuhkan masyarakat,” katanya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Tak hanya itu, lebih lanjut Adi menjelaskan jalur-jalur evakuasi secara rutin telah dilakukan pemeliharaan oleh Pemerintah. Sehingga jangan sampai pada saat terjadi bencana akan menghambat atau mengganggu evakuasi para korban terdampak bencana.
Di sisi lain, Pemerintah Daerah bersama jajaran Forkopimda dan Forkopimcam juga menghimbau melalui desa-desa agar masyarakat yang melakukan aktivitas penambangan di hulu Merapi lebih berhati-hati mengingat saat ini sudah memasuki musim penghujan.
“Karena situasi sekarang ini iklim atau cuaca kita kan pas musim penghujan, demikian juga arus air yang ada di sungai-sungai hulu Merapi ini tidak bisa diprediksi. Sehingga terus dilakukan edukasi sosialisasi agar mereka (penambang) betul memahami dan mematuhi apa yang menjadi himbauan pemerintah; dan kita juga selalu meminta informasi secara update kepada BPPTKG,” pungkasnya. (bsn)