Bangga…56 Warga Muntilan Mundur Menerima Program Pemerintah
BNews–MUNTILAN-– Sebanyak 56 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Muntilan mengundurkan diri mandiri (13/2/2020). Mereka mundur karena sudah merasa mampu dan lebih banyak yang membutuhkan.
“Kami bangga terdapat 56 KPM yang sadar mengundurkan diri karena sudah terentas dari katagori keluarga tidak mampu. Tentunya hal ini bisa memotivasi lainnya,” ungkapPebri Wiyono, selaku Ketua PKH Kecamatan Muntilan saat dalam acara Graduasi dan Motivasi Training KPM PKH Kecamatan Muntilan.
Dalam acara yang bertema: “ Graduasi Ora Wedi Mandiri Migunani” ini bertempat di TEA Gunungpring Muntilan. Turut hadir Bunda Shinta ( Dosen, Motivator dan Praktisi Psikologi), Sekretaris Dinsos PPKB PPPA Kab. Magelang, Danramil, Koordinator PKH Wilayah Jateng, Kepala Unit Binas Polsek Muntilan, Babinsa Desa Gunungpring, dan Kepala Desa Gunungpring.
“Acara ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada KPM yang hadir sebanyak 200 perwakilan. Serta menumbuhkan rasa kepercayaan diri untuk menjalani kehidupan menuju sejahtera ke depan bisa turut graduasi,” imbuh Pebri Wiyono.
Sementara Camat Muntilan, Labbaika Nugroho mengapresiasi terhadap Graduasi di Kecamatan Muntilan. “Saya berharap peserta PKH dapat aktif mengikuti pertemuan kelompok dengan Pendamping. Sehingga bisa terentas dari katagori kurang mampu, dan bisa ikut graduasi,” tambahnya.
Ditegaskan juga oleh Korwil PKH Jateng, M.Arif Rohman Muis terkait arti Graduasi itu sendiri. “Graduasi adalah keluar dari PKH karena sudah mampu atau kesadaran diri sendiri karena masih banyak yang membutuhkan,” tegasnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Hadir juga Sekretaris Dinsos PPKB PPPA Kab. Magelang, Gunarti yang menyampaikan terkait bantuan yang didapatkan oleh KPM dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. “Tidak boleh disalahgunakan. Gunakan sebagaimana mestinya,” ungkapnya.
Sebagai motivator,Bunda Shinta menyampaikan terkait bagaimana caranya supaya memiliki keluarga sejahtera. Keluarga harapan atau impian kata kuncinya adalah harapan. “Bahwa kita sedang merangkai benang-benang harapan. Harapan keluarga akan menjadi keluarga sejahtera,” paparnya.
Lalu bagaimana menjadi sukses, Sukses singkatan dari dua kata: suka proses. Hanya orang-orang yang mencintai proses yang akan menikmati keberhasilan.
“Dan proses tidak ada yang instan atau cepat. Kita harus bermimpi, lalu bangun dan segera capai apa yang menjadi mimpi-mimpi kita. Masalah orang punya atau tidak punya bukan seberapa besar dari dompet kita,” beber Bunda Shinta.
“Tapi kalau kita selalu merasa kurang maka akan jadi kekurangan. Tapi kalau makan sederhana hati selalu bersyukur kita bisa selalu bahagia. Kesuksesan seseorang tidak ada hubungannya dengan latar belakang keluarganya tapi tergantung dari keputusannya,” ungkapnya lagi.
Bunda Shinta menekankan terkait konsep “yes said”, You are what you say you are what you think. “Motivasi yang mengatakan bahwa Allah akan mengijinkan alam semesta akan berkata yes pada apa yag kita ikirkan dan kita ucpakan . Allah itu sesuai dnegan prasangka hambanya. Jadi apa yang sesuai dengan prasangka. Jadi jika ingin hiudp sukses berpikir yang baik-baik dan positif,” pungkasnya. (bsn)