BNews–MAGELANG– Bunga udumbara merupakan sebuah jenis langka yang konon hanya mekar kurun waktu 3000 tahun sekali. Selain langka, banyak legenda yang terkandung dalam bunga udumbara.
Dan hal mengagetkan, salah satu warga di Borobudur Kabupaten Magelang ini memiliki bunga udumbara yang baru tumbuh. Tingginya cuma beberapa cm, berjumlah 7 tangkai bunga udumbara yang belum mekar.
Warga tersebut adalah, Eni Suswantari seorang ibu rumah tangga yang tinggal Dusun Gleyoran Desa Sambeng Kecamatan Borobudur. Dirinya mengungkapkan bunga tersebut tumbuh di daun dan batang tanaman aglonema lipstik yang dipunyannya.
“Awalnya saya tidak tahu keberadaan bunga langka tersebut. Namun setelah saya perhatikan dan mencari referensi tulisan terkait bunga udumbara, maka saya baru sadar,” katanya saat dihubungi Borobudurnews.com (21/12/2020).
Dia juga menyampaikan sebanyak 7-8 tangkai bunga udumbara berwarna putih lembut itu belum mekar sepenuhnya. “Ini masih kuncup bentuknya. Dan saat ini tanaman Aglonema yang daunnya untuk tumbuh bunga udumbara saya masukka ke kamar. Ini biar ketahuan nanti kalau mekar kan baunya bia wangi,” imbuhnya.
Perlu diketahui, Udumbara merupakan bunga yang namanya berakar dari bahasa sansekerta yang artinya bunga dari surga. Nama yang diberikan pada bunga ini mengisyaratkan makna dan legenda yang melekat kuat padanya.
Oleh karenanya keberadaan bunga ini ketika muncul dan mekar di suatu tempat di anggap menjadi sesuatu yang akan membawa keberuntungan. Warnanya yang putih bersih juga menandakan kesucian yang membawa berkat dari surga.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Keistimewaan lain yang terdapat pada bunga udumbara ini adalah ia kerap kali ditemukan mekar pada berbagai permukaan benda tak hanya pada tanah saja. Namun juga pada logam, kayu, permukaan daun bahkan juga pernah ditemukan tumbuh melekat pada wajah patung budha.
Bunga udumbara termasuk kategori parasit yang akan tumbuh dan menyerap nutrisi dari inangnya. Walaupun memang tak akan terlalu berpengaruh dan merugikan karena ukurannya yang memang sangat kecil.
Keberadaan bunga udumbara ini sangat sulit untuk dilihat dengan mata telanjang kecuali dengan bantuan kaca pembesar atau jika diteliti dengan seksama. Bahkan kadang keberadaan bunga ini sering dikecoh karena bentuknya yang mirip telur serangga.
Walaupun ukurannya sangat kecil bunga ini termasuk bunga kuat yang tahan banting dan mampu mekar cukup lama. Dan juga salah satu ciri yang mengisyaratkan keberadaan bunga udumbara ini adalah bau wanginya yang semerbak dan kuat.
Keberadaan bunga udumbara beberapa kali disebutkan dalam kitab budhissme. Seperti dalam Kitab Suci Buddhis aliran Mahayana, Sutra Teratai yang berbunyi ; “Sebuah bunga legendaris, mekar setiap 3.000 tahun sekali, memberitakan datangnya Sang Raja Roda Emas”.
Dalam kepercayaan budha juga munculnya bunga udumbara yang langka disandingkan dengan kepercayaan bahwa telah datanga seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Hal tersebut tertulis dalam kitab suci budhis Huilin Phonetics and Interpretations,
Yakni “Bunga Udumbara adalah produk dari adanya pertanda gaib dan tidak baik; sebuah bunga langit yang tidak dapat ditemukan di dunia manusia. Apabila Raja Roda Emas turun ke dunia manusia, bunga ini akan muncul mengikuti kemunculan kebajikan serta berkah yang melimpah ini.” (bsn)