BNews—JATENG— Seekor sapi di Kabupaten Purworejo dinobatkan sebagai sapi terberat se-Indonesia. Sapi lokal tersebut oleh sang pemilik Setyo Hermawan, 22, diberi nama Mbah Gareng.
Sepintas nama tersebut mirip salah satu dari empat tokoh punokawan. Bilamana Gareng dalam tokoh pewayangan dikenal berhidung bulat, tubuh pendek, mata juling, kaki pincang, Mbah Gareng berkarakter sebaliknya.
Sang sapi tersebut memiliki kulit putih keabu-abuan dan badan kekar berotot. Sementara tinggi badan dari kaki sampau punuh kurang lebih sekitar dua meter.
”Bobot Mbah Gareng 1.130 kilogram (1,13 ton),” kata Setyo yang juga pemilik Berkah Setia Farm, Selasa (21/7).
Mungkin bobot seribu kilogram dianggap wajar. Namun ingat, Mbah Gareng bukan sapi dari jenis Limousin atau Simental yang memang kerap dijumpai memiliki bobot diatas satu ton.
Setyo menerangkan jika Mbah Gareng merupakan sapi lokal. Ia mengungkapkan jika sangat jarang ditemukan sapi putih lokal atau jenis Peranakan Ongole (PO) yang bobotnya di atas satu ton.
”Kalau di Indonesia bisa dihitung. Tidak lebih dari sepuluh ekor yang bobotnya satu ton ke atas. Mbah Gareng ini yang terbukti paling berat,” ungkap warga Desa Depokrejo, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo.
Awal kisah sang sapi dinobatkan menjadi yang terberat berangkat dari kunjungan pegawai dinas peternakan setempat ke peternakannya. Tepatnya usai Idul Adha 2019 lalu.
Petugas dinas tersebut melakukan pengukuran. Hingga pita meteran yang dibawa tidak cukup untuk mengukur tubuh Mbah Gareng.
”Mereka katakan ukuran (Mbah) Gareng sudah oversize dan diusulkan ikut lomba. Berhasil menang di Jawa Tengah. Dan dilombakan tingkat nasional, menang lagi. Mbah Gareng dinobatkan sebagai sapi lokal terberat se-Indonesia,” ujarnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (Klik di sini)
Perjuangan Setyo membesarkan sapi berumur lima tahun itu membuahkan hasil. Mbah Gareng laku terjual untuk dikurbankan pada Idul Adha tahun 2020.
Seorang pengusaha Jakarta membeli Mbah Gareng dengan harga di atas Rp100 juta. ”Tahun ini Mbah Gareng ada yang beli. Tidak apa-apa, saya bentuk ’monster’ lagi. Sapi lokal bakalan juga masih ada,” pungkas dia. (han)