Keluarga dan Pelayat di Sleman Diisolasi Setelah Makamkan Jenazah Positif Corona

BNews—SLEMAN— Satu keluarga dan para pelayat di Depok, Sleman, Jogjakarta terpaksa harus menjalani isolasi mandiri usai memakamkan anggota famili yang meninggal akibat positif Covid-19. Mereka baru mengetahui jenazah yang saat akan dimakamkan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) namun belakangan hasil tes menunjukkan positif korona.

”Sewaktu di Rumah Sakit Bethesda itu belum diketahui apakah positif atau negatif. Tahunya PDP Korona. Tetapi hasil (positif) itu diketahui ketika setelah jenazah di kubur,” kata Camat Depok Abu Bakar.

Mengetahui jasad laki-laki berusia 69 tahun itu positif korona, Abu meminta perangkat desa setempat segera melakukan langkah pencegahan dengan isolasi diri selama 14 hari. Jelas dia, rata-rata yang mengantarkan jenazah ke rumah dan pelayat dengan sadar juga telah melakukan isolasi mandiri. Namun jumlahnya tidak sampai ratusan seperti yang viral di media sosial.

”Kurang lebih lima (orang),” jelasnya, belum lama ini.

Abu mengungkapkan, saat itu keluarga bersikeras untuk melakukan prosesi pemakaman sendiri karena merasa statusnya jasad itu masih PDP Covid-19.

”Mungkin keluarga masih ngeyel karena belum positif, kok, masih PDP. Berbeda kalau dari Bethesda sudah menyatakan positif kita sampaikan langsung, tidak bisa ke rumah duka dan harus langsung dikubur. Jadi daya tawar keluarga untuk ngeyel tidak ada,” ungkapnya.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (Klik disini)

Diketahui sebelumnya, santer beredar kabar di media sosial dan aplikasi percakapan pernyataan keluarga dari jasad tersebut. Dalam pernyataannya, anak dari almarhum ayahnya itu menyebut waktu itu, keluarga belum mengetahui hasil swab.

Ia menyebut, keluarga tetap mengikuti prosedur penanganan jenazah yang diberikan rumah sakit. Juga memastikan peti mati yang digunakan sudah steril. Dan mengikuti proses pemandian yang diurus rumah sakit serta peti tidak boleh dibuka sampai disemayamkan.

Dalam keteranganya tersebut, sang anak juga menjelaskan kondisinya dan keluarga yang ditinggalkan sehat. Dirinya juga menjelaskan jika ayahnya yang belakangan dinyatakan positif korona juga punya sakit stroke dan kanker.

”Terakhir masuk ruang IGD, ada beberapa faktor yang menyebabkan bapak diambil sampel laboratorium untuk korona dan berstatus sebagai PDP,” terangnya. (han)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: