Peduli Pendidikan Dasar, Warga Campurejo Temanggung Mengenakan Seragam SD saat Upacara HUT ke-79 RI
BNews—TEMANGGUNG— Upacara peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia diperingati secara unik oleh warga Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Sabtu (17/8/2024). Para peserta upacara baik tua dan muda kompak mengenakan seragam ala siswa Sekolah Dasar (SD).
Sejak pagi hari, ratusan warga berbondong-bondong menuju Beteng Sata, lokasi wisata unggulan Desa Campur Rejo untuk melaksanakan upacara. Mereka rela berjalan kaki menuju lokasi yang terletak di atas perbukitan dengan pemandangan alam memesona.
Penampilan para peserta yang mengenakan seragam SD membuat upacara semakin meriah. Mereka yang sudah berusia lanjut tetap tampil percaya diri dengan kembali menjadi siswa SD.
“Seru sekali bisa upacara mengenakan seragam SD. Jadi ingat masa sekolah dulu,” ucap Nurfaizah (38), salah satu warga.
Peserta upacara lainnya, Guris (36) mengatakan, momentum upacara mengenakan seragam SD ini tidak hanya dalam rangka memeriahkan HUT RI. Namun ia berharap momentum ini menjadi awal perbaikan pendidikan masyarakat Temanggung.
“Semoga ke depan pendidikan di Temanggung semakin baik. Makin banyak anak yang sekolah hingga perguruan tinggi,” ucapnya.
IKUTI BOROBUDUR NEWS di GOOGLE NEWS (KLIK DISINI)
Kades Campur Rejo, Agus Setyawan mengatakan, pemilihan seragam SD bagi peserta upacara juga bukan tanpa makna. Seragam berwarna merah putih ini adalah salah satu bentuk dukungan serta kepeduliannya terhadap masalah pendidikan dasar.
“Berdasarkan catatan data statistik Kabupaten Temanggung tahun 2023, angka penduduk yang tidak tamat SD jumlahnya mencapai 391.175 orang. Sedangkan yang hanya lulus SD mencapai 176.194 orang,” ucapnya.
Sedangkan tahun 2022, jumlah penduduk yang tidak tamat SD mencapai 385.683 orang. Sedangkan yang lulus SD berjumlah 176.343 orang.
Jumlah mereka yang tidak atau belum tamat SD mengalami peningkatan yang cukup drastis, mengingat di tahun 2020 jumlahnya di angka 151.779 orang.
“Pendidikan dasar adalah hak setiap warga negara. Dengan bekal pendidikan yang memadai, pembangunan kualitas manusia dan kemajuan sebuah daerah akan semakin mudah tercapai. Dan Desa Campurejo sangat peduli akan hal tersebut dan mendorong suksesnya program wajib belajar 12 tahun,” imbuhnya.
Sementara dipilihnya Beteng Sata sebagai lokasi upacara karena lokasi itu adalah icon Desa Campur Rejo dan menjadi lokasi wisata kebanggan warga setempat. Desain bangunan yang klasik laksana benteng pertahanan ditambah pemandangan alam sekitar yang eksotis menjadikan alasan dipilihnya pelaksanaan upacara peringatan HUT Republik Indonesia tahun ini.
“Tempat ini kami pilih karena mengandung makna yang amat dalam bagi warga. Selain bentuk fisik bangunan yang monumental, panorama alamnya juga luar biasa indah karena dikelilingi perbukitan. Banyak pengunjung datang untuk menyaksikan sunrise dari titik ini,” jelasnya. (*)