Pelaku Wisata Di Kabupaten Magelang Terima Pelatihan Digital Marketing
BNews–MAGELANG— Sejumlah pengelola daya tarik wisata (DTW) di Kabupaten Magelang mengikuti “Pembinaan dan Pelatihan Digital Marketing”. Acara dilakukan di Tourist Information Center Borobudur mulai 23-24 Juni 2021.
Kegiatan tersebut digelar oleh Dinas Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Magelang. Dengan nara sumber Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Magelang dan Genpi (Generasi Pesona Indonesia) Magelang.
Ketua Forum DTW Kabupaten Magelang, Edward Alfian menyebut, para pengelola wisata belum optimal mempromosikan objek-objek wisata secara digital. Salah satunya jarang aktif di media sosial, atau bahkan belum punya media sosial sama sekali untuk promosi.
“Melihat data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia tahun 2020, 73,7 persen masyarakat Indonesia sebagai pengguna internet, kurang lebih 197 juta. Ini sebuah pangsa pasar yang memang harus dijamah atau diambil melalui digital marketing,” katanya, Rabu (23/6).
Namun, beberapa wilayah di Kabupaten Magelang masih terkendala ketersediaan sinyal internet. Edward mengaku DTW diperkenankan mengirim surat ke Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jateng dengan tembusan Dinas Komunikasi dan Informatika Jateng agar problem sinyal segera ditangani.
“Mau dari pemkab, pemprov atau pemerintah pusat, mangga dhisik-dhisikan (silakan unggul-unggulan yang menangani, red). Yang jelas kesulitan kami adalah sinyal atau ketersediaan akses internet,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Magelang, Grengseng Pamuji yang sekaligus menjadi pembicara acara tersebut sangat mendukung kegiatan itu. Hal ini karena bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia, bukan melulu pembangunan infrastruktur.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Ia lantas berharap basis objek-objek wisata Kabupaten Magelang adalah budaya. “Pembangunan pariwisata bisa menjadi penopang budaya yang lebih baik. Jadi bukan hanya membangun restoran,
hotel, objek-objek wisata yang sifatnya insidental, tapi bagaimana kita mengerjakan yang ada di sekitarkita, dikembangkan, dikuatkan lembaganya, dikembangkan budayanya, menjadi suatu destinasi wisata,” paparnya.
Dengan memanfaatkan budaya, sebut Grengseng, dan dikuatkan dengan sektor wisata, bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Menurutnya, pemahaman terhadap kultur menjadi kunci pembangunan wisata di Kabupaten Magelang agar bisa menjadi subjek bagi dirinya sendiri, bukan hanya objek pembangunan semata. Proyek pembangunan perencanaan juga harus disiapkan dengan rapi.
“Nanti kita dari DPRD mendorong pihak Disparpora Kabupaten Magelang untuk melakukan kajian potensi wisata. Soal Perda Pariwisata masih kita pikirkan,” ungkapnya.
Grengseng juga berharap pariwisata di Magelang harus adanya harmonisasi antara Desa, Kabupaten, dan Pusat. Sehingga destinasi prioritas yang dibangun di area Borobudur bisa berdampak kepada seluruh warga Kabupaten Magelang.
“Jadi proyek KSPN Borobudur ini harus berdampak luas, tidak hanya di Borobudur. Tetapi Borobudur ini juga dimiliki warga Grabagk, Ngblak, Dukun dan masyarakat di Kabupaten Magelang. Mestinya pembangunan tersebut harus berdampak, butuh sungkornisasi,” pungkasnya. (bsn)