Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Sekolah di Lereng Menoreh Retak-retak Akibat Longsor

BNews—SALAMAN—Bangunan sekolah di lereng perbukitan Menoreh Kabupaten Magelang mengalami keretakan di beberapa titik. Hal ini dipicu tanah bergerak di kawasan itu dan juga daerah rawan longsor.

Bangunan tersebut adalah MA Al Iman, sebuah sekolahan berbasis madrasah ini dibangun sejak tahun 1985. Sekolahan yang berlokasi di Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang mengalami keretakan pada tanah dan mengancam ruang kepala sekolah, Bahkan, beberapa ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar juga terancam.

Kepala Tata Usaha Yayasan Perguran Al Iman, Muttaqin menerangkan bahwa panjang retakan mencapai 10 meter dengan lebar retakan berkisar dari 1-5 cm.”Tanah dinilai terus bergerak, sehingga berdampak pada retakan dan terus bertambah,”katanya.

“Pergerakan tanah di lereng menoreh ini ,khususnya daerah sekolah kami terpantau sudah terjadi dua kali dan saat pertama kali sempat mengakibatkan sebuah peralon air pecah,”imbuhnya.

Tanah diketahui retak mulai setahun silam.”Beberapa hari belakangan, tanah retak diketahui mulai muncul kembali,”paparnya.

Akibat tanah retak ini berdampak pada beberapa bagian antara lain lantai sekolah mengalami retak dan sudut pagar pembatas mengalami lepas. “Sudah pernah kami tambal dan benahi namun tanah kembali bergerak sehingga rusak kembali,”tandas Muttaqin.

Dilain pihak Kepala MA AL Iman Margoyoso Hilmi Maskur menerangkan bahwa bangunan MA Al Iman dibangun di atas jalan, yang terdiri dari 11 ruang kelas dengan jumlah siswa 154 siswa.”Kami selakuk warga sekolah tentunya khawatir dengan keadaan ini karena bencana siapa yang tahu dan kami berharap mendapat perhatian dari pemerintah,”katanya.

“Setidaknya bisa membantu kami dalam membangun senderan tanah sehingga bisa meminamilis pergerakan tanah yang mengacam retakan yang pastinya nanti akan berdampak kepada bangunan sekolahan,”pungkasnya. (bsn)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!