BNews—NASIONAL— Lebaran idul fitri tinggal menghitung waktu saja akan tiba. Para jomblo harus bersiap dengan pertanyaan horror yang sering dilontarkan saat bersilaturahmi dengan sanak saudara atau tetangga.
“Kapan Nikah?”, mungkin pertanyaan itu yang sering dilontarkan kepada kalian yang masih sendirian. Bisa dikatakan pertanyaan tersebut menjadi terror. Tenang Borobudur News mencoba memberikan 10 solusi bijak dalam menjawabnya
Pertama “Doankan Saja”, jawaban ini merupakan jawaban paling umum, tepat, aman dan paling banyak dipakai manusia-manusia lajang saat ditanya kapan nikah. Jawaban ini singkat, bijak, padat, dan jelas, tanpa harus panjang lebar menjelaskan sesuatu yang jelas-jelas sudah sudah menjadi misteri dan rahasia Tuhan.
Kedua yakni “Belum Ketemu yang Sreg”, Meski klise, jawaban ini merupakan jawaban ampuh saat ada orang bertanya kapan nikah. Meski sebenarnya akan ada pertanyaan-pertanyaan iseng susulan yang sengaja mengorek-ngorek alasan mengapa hingga saat ini belum juga menikah.
Ketiga “Berikan Pertanyaan Balasan”, Saat ditanya kapan nikah, cari satu kelemahan si penanya sebagai balasan atas pertanyaannya. misalnya: “Kapan punya anak?”, “kapan kamu kaya, saya udah punya mobil dua, lho”, “kapan punya rumah sendiri?”, “kapan wisuda?”, “kapan naik haji?”, “kapan tobat?”, asal jangan sekali-kali iseng bertanya; “kapan mati?”.
Keempat “Beri Jawaban Iseng”, jawaban ini seakan pertanyaan itu tidak penting, misalnya: “nanti, nunggu tanggal 32”, “ntar, kalau sudah nggak musim hujan”, “kalau nggak Sabtu, ya Minggu”, “nunggu ada nikah massal gratis”, “jodohnya masih dicicil, nih”, “bulan Mei, maybe yes, maybe not,” dan beberapa jawaban iseng nan lucu yang lainnya. Toh, hidup ini hanya lelucon, yang serius mati.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Kelima berilah jawaban “Berceramah”, Kumpulkan informasi sebanyak mungkin dalil-dalil agama yang berhubungan dengan pernikahan. Dimana nantinya dijadikan rujukan dalam menjawab pertanyaan ‘kapan nikah’.
Buat mereka tidak berkutik dan kapok menanyakan hal itu di kemudian hari. Misalnya: “urusan jodoh, rejeki, maut, merupakan rahasia Tuhan yang manusia tidak akan tahu kapan datangnya. Memangnya kamu mau mendahului ketetapan Tuhan?”.
Keenam “Berilah Kaliamt Bijak”, Ambil intisari kata-kata bijak dari para motivator ternama mengenai pernikahan, lalu bungkam mulut si ‘tukang teror’ dengan kalimat bijak yang paling menohok.; “ini masa depanku, kamu jangan ikut masuk dalam ranah hati dan pikiranku”, atau “menikah itu bukan perlombaan yang barang siapa paling cepat akan mendapat piala, Bung!”, “menikah itu sekali seumur hidup,”.
Ketujuh jawaban tersingkat “Apa?”, Berpura-pura tidak mendengar pertanyaan, meski dalam hati merasa tertohok. Sengaja menulikan telinga agar si penanya merasa kesal dengan jawaban yang kita berikan. Pertanyaan mengesalkan dibalas dengan jawaban mengesalkan, adil bukan?.
Kedelapan berilah jawaban “Ach Siap”, maka anggap saja pertanyaan itu sama dengan pertanyaan semisal: “eh, kapan kamu main ke rumahku?”, atau “gan, kapan balikin celana dalam gue yang lo pinjem kemaren?”. Bisa juga “bro, sis, kapan kita liburan ke puncak gunung Himalaya?”.
Nah, dengan menganggap pertanyaan ‘kapan nikah’ sebagai pertanyaan-pertanyaan ringan, remeh dan tidak terlalu menganggapnya serius. Jawab saja dengan keras, tegas dan lantang, sambil mengepalkan tangan, dengan mata menatap tajam.
Kesembilan “Coming Soon”, Jawaban ini digunakan agar lebih terkesan misterius karena memang sejatinya sebuah pernikahan pun memang misterius karena merupakan salah satu hak prerogatif Tuhan.
Kesepuluh sekaligus terakhir “Diam, pasang wajah serius”, Meski tidak dianjurkan, cara terakhir ini bisa dijadikan rujukan agar orang yang bertanya tidak akan terus meneror kita dengan kata-kata yang membuat telinga memerah. Cara ini dijamin akan membuat orang kapok untuk bertanya lagi, meski sebenarnya kediaman kita hanya sekadar iseng dan gurauan belaka demi untuk membelotkan pertanyaan basi tersebut.
Mungkin itu 10 solusi saat kalian diteror pertanyaan rutin tiap lebaran. Setidaknya kalian sudah berusaha dan memilih jawaban yang tepat dan sopan kepada siapa yang bertanya. (bsn)