Wakil Kementerian Desa Apresiasi Karangrejo Sebagai Desa Wisata Berbasis Budaya

BNews– Borobudur- Wakil Kementerian Desa PDT & Transmigrasi Budi Arie Setiadi menyatakan pihaknya mendukung penuh Desa Karangrejo Borobudur. Dimana yang terletak 2,5 kilometer di sebelah Barat Candi Borobudur menjadi Desa Wisata berbasis budaya.

Hal tersebut dia ungkapkan dalam sambutan pada pembukaan festival “Riyayan Kabudayan Karangrejo”. Yang bertempat di Pendopo Ahmad Danom Balai Desa Karangrejo pada Minggu (31/10/2021).

“Dari pagi saya bersepeda keliling desa di sekitar Borobudur dan memang potensinya luar biasa. Pak Kades, ini desa Karangrejo ini saya sangat setuju jika menjadi desa wisata budaya. Nanti berada di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek, dan tentu saja Kementerian Desa akan ikut membantu, mendorong, dan juga berpartisipasi dalam pemajuan ekonomi desa,” katanya.

Pandemi Covid-19 kata dia, menyadarkan kita semua bahwa selain Kesehatan itu penting, kita semua juga harus bangkit untuk menggerakkan ekonomi. Khususnya ekonomi desa yang harus terus gerak dan berkembang.

Kemajuan Candi Borobudur lanjutnya, diharapkan terus memiliki imbas terhadap kemajuan desa-desa di sekitar candi Borobudur yang berjumlah 20 desa. Di mana 20 desa tersebut sedang dirancang agar dapat menopang Candi Borobudur.

“Karena jangan sampai kemajuan candi Borobudur dihadiri oleh begitu banyak wisatawan mancanegara sedangkan warga desanya jadi penonton. Kita mengharapkan pembangunan yang partisipatif, partisipatoris, di mana warga desa terlibat pada proses kemajuan dan pembangunan di desanya,” lanjutnya.

Pihaknya turut mendukung Desa Karangrejo untuk menjadi desa mandiri dengan syarat seluruh warga di Desa Karangrejo harus bahu membahu bersama untuk memajukan desa.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

“Jadi, untuk anak mudanya jangan ke kota, tetap membangun desa. Karena semua kemajuan desa harus didukung oleh anak-anak muda. Terutama nanti desa wisata, desa digital, itu adalah janji kampanye Pak Presiden Joko Widodo. Dan Kita harapkan desa Karangrejo ini bisa menjadi desa mandiri di tahun 2023,” imbuhnya.

Festival Riyayan Kabudayan desa ini diawali dengan kirab tumpeng dan gunungan yang dibuat oleh enam dusun yang ada di desa Karangrejo. Kirab dimulai dari Pendopo Kebun Buah desa menuju Pendopo Desa; dengan diarak oleh perwakilan kesenian tradisional di masing-masing dusun seperti Kubro Siswo, Jathilan, Ndayakan, dan juga tim Rebana.

Dari pendopo Desa, ditampilkan beberapa kesenian seperti Karawitan dari Sanggar Seni Ahmad Danom. Kolaborasi permainan anak dari sanggar seni Ahmad Danom dengan Ngesti Budoyo, serta tari Borobudur Gumregah oleh Sanggar Seni Ahmad Danom.

Hadir pula dalam acara, Kepala Diretur Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek Hilmar Farid. Dalam sambutannya, Ia menyebut tanpa peran para seniman, desa wisata budaya tidak akan berjalan. Sehingga sudah sepatutnya para seniman dihargai dan mendapatkan apresiasi.

“Sudah sepatutnya seniman-seniman kita dihargai. Karena tanpa beliau-beliau ini, yang namanya desa wisata budaya nggak akan jalan. Jantungnya (ada pada) teman-teman seniman, dan saya lihat regenerasinya juga sudah berjalan. Anak-anak sekarang sudah mulai belajar, pendopo (Ahmad Danom) juga sudah berumur dua ratus tahun ini digunakan untuk tempat platihan. Ya seperti inilah. Tapi sederhana, bersahaja, dan berbudaya. Harapannya ke depan tentunya dengan dukungan kita semua ini bisa terus meningkat,” ungkapnya.

Hilmar Farid selaku Dirjen Kebudayaan Kemdikbudristek berharap ke depan atraksi kebudayaan di Candi Borobudur; dipenuhi oleh karya-karya lokal masyarakat desa di sekitar Candi Borobudur sebagai tanda apresiasi terhadap kebudayaan lokal.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Turut hadir pula dalam acara, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang, jajaran Forkopimcam Kecamatan Borobudur, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang yang diwakili oleh Mantep Sudarsono selaku Kabid Kebudayaan, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Dr. Restu Gunawan, M.Hum, Direktur Pelayanan Investasi Desa Drs. Supriadi,  Wakil Dirut BNI Adi Sulistyowati, Kepala BNPB Yogyakarta Dra. Dwi Ratna Nur Hajarini, M.Hum.

Kegiatan ini diakhiri dengan pertunjukan kesenian yang dibagi di dua lokasi yakni pendopo kebun buah dan pendopo desa. Pada malam puncak akan diisi oleh pertunjukkan dari sanggar seni Mahakatyayana yang merupakan sanggar tari asli desa Karangrejo dan memiliki keterkaitan dengan kisah pada relief Candi Borobudur.

Kepala Desa Karangrejo Muhammad Hely Rofikun mengatakan, ke depan Riyayan Kabudayan ini akan dilaksanakan terus menerus. “Saban tahun akan kita gelar sebagai salah satu upaya nguri-uri kabudayan yang ada di desa Karangrejo,” tambahnya. (Vina/bsn)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: