Warga Magelang Ini Sulap Minyak Jelantah Menjadi Lebih Berharga
BNews–KOTA MAGELANG– Limbah minyak goreng yang sering disebut jelantah oleh orang Magelang, mungkin dipandang menjadi sebuah masalah tersediri. Namun tidak bagi warga di Kota Magelang ini, mereka berhasil menyulapnya.
Mereka adalah warga RT 3 RW 1, kelurahan Kedungsari, Magelang Utara yang menyulapnya menjadi berkah. Melalui Kampung Organik “Sari Makmur” yang berawal dari program Bank Sampah pada 2017 silam, masyarakat menciptakan produk daur ulang jelantah menjadi sabun batang Mijel.
Manfaat sabun tersebut untuk membersihkan noda pada pakaian. “Sabun ini bisa digunakan untuk cuci baju dan membersihkan lap-lap kotor. Tidak kalah bersih dengan sabun lainnya,” kata Ibu Mei, anggota Kampung Organik “Sari Makmur”.
Selain sebagai sabun cuci pakaian, limbah berbahan dasar jelantah ini diolah menjadi bunga hias. “Masih dengan bahan jelantah, kita juga membuat bunga untuk dijadikan hiasan. Harga jualnya sekitar Rp 70.000-an, kalau yang sabun cuci baju Rp 2.000 per batang,” ujar Ibu Santi, anggota Kampung Organik “Sari Makmur”.
Sabun batang Mijel dipasarkan ke warga sekitar dan belum merambah ke pasar online. Sedangkan untuk bunga hias sudah diperjual belikan melalui online. Program pelatihan pun dilakukan untuk mengembangkan keterampilan warga.
Selain daur ulang limbah minyak goreng atau jelantah, Kampung Organik juga menghasilkan produk pupuk kompos dan berbagai sayuran organik yang bernilai ekonomis, sepeti tomat, kucai, sawi, terong, cabe dan masih banyak lagi.
Kampung Organik yang merawat warga, yang menikmati hasilnya pun warga.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
“Semua warga sudah menanam sayuran dengan poly bag sehingga bisa dikonsumsi sendiri. Manfaatnya kita tidak harus belanja ke pasar dan lebih sehat,” tandas Ibu Santi.
Pada program Mlaku-Mlaku Tilik Kampung, Selasa (17/11/2020) di Kelurahan Kedungsari, Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito mengapresiasi produk olahan jelantah ini. “Jujur ini bagus, berdayakan masyarakat lalu dipasarkan online. Hiasan bunganya kalau ditaruh mana aja keren, tidak tanggung dan mempunyai nilai seni. Membuat seperti ini kalau tidak orang seni, tidak bisa,” pungkas Sigit. (*)