Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Bantu Atasi Masalah Petani, MTCC Unimma Gelar Rembug Tani Kedua

BNews—MAGELANG— Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) menggelar rembug tani yang kedua. Acara dilaksanakan di Pondok Lesehan Palm Raja, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang pada Jumat (25/3/2022).

Ketua MTCC Unimma, Retno Rusdjijati mengungkapkan bahwa rembug tani yang kedua ini merupakan wujud kontribusi MTCC Unimma sebagai bagian Muhammadiyah, yang harus berperan pada jihad kedaulatan pangan.

”MTCC Unimma sebagai organisasi yang concern pada kesejahteraan petani, berupaya untuk ‘menyuarakan aspirasi petani’ khususnya petani tembakau,” ungkapnya seperti keterangan tertulis yang diterima Borobudurnews.com, Jumat (25/3/2022).

Dia menjelaskan, pihaknya terus berupaya untuk mengurangi persoalan petani. Seperti masalah SDM pertanian, produksi, penanganan hama, pasca panen dan regenerasi pertanian yang dinilai masih menjadi tantangan berat.

”Perlu pendekatan-pendekatan baru di era Revolusi Industri 4.0 dan Revolusi Pertanian 3.0. Untuk memastikan bahwa pemberdayaan petani bisa meningkatkan value added pertanian dan bisa menarik generasi milenial,” jelasnya.

Menurutnya, hal tersebut sudah dilakukan MTCC Unimma melalui Sekolah Tani baik online maupun offline.

Lanjut dia, dengan kegiatan rembug tani kedua ini, diharapkan bisa menjadi salah satu role model dalam membangun paradigm jihad kedaulatan pangan dan implementasi sistem pertanian terpadu ala Muhammadiyah.

”Petani dapat menerapkan sistem produksi secara komprehensif dari hulu ke hilir dengan menggunakan agricultural value chain,” pungkasnya. (mta)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!