Belum Kelar, Butuh 2 Minggu Bersihkan Abu Merapi di Candi Borobudur
BNews—BOROBUDUR— Abu vulkanik Gunung Merapi yang mengguyur kawasan wisata Candi Borobudur akibat erupsi pekan lalu (21/6) hingga hari ini (29/6) belum rampung dibersihkan. Balai Konservasi Borobudur (BKB) memperkirakan, pembersihan abu Merapi yang menempel di batuan candi selesai sekitar satu sampai dua minggu ke depan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKB Tri Hartono menuturkan, pembersihan abu baru 60 persen berjalan. Lamanya proses pembersihan abu vulkanik karena harus dilakukan dengan hati-hati. Serta tergantung dari jumlah tenaga yang terlibat.
”Pembersihan juga tergantung cuaca. Dan karena hujan deras, maka teknis pembersihan diubah,” tutur Tri, kemarin (28/6).
Tri menerangkan, pihaknya semula merencanakan pembersihan dengan cara kering menggunakan mesin penyedot debu dan sapu. Dikarenakan turun hujan sehingga menyebabkan abu menjadi lengket dengan batu, maka diputuskan membersihkan dengan cara menyikat dan menyemprotkan air.
”Karena pembersihan abu harus dilaksanakan secepat mungkin. Karena abu sifatnya merusak batuan candi,” terangnya.
Ungkap dia, abu erupsi Merapi bersifat asam dengan derajat keasaman berkisar 4-5. Oleh sebab itu, pembersihan harus dilakukan secara massif demi mencegah abu meresap ke dalam pori-pori atau rongga batuan candi.
”Debu pun bisa merusak batuan dan menjadi tempat pertumbuhan mikroorganisme,” ungkapnya.
Imbuh Tri, susunan batuan Candi Borobudur harus dijaga agar awet dan bersih dari segala material dari luar. Utamanya yang berpotensi menempel atau melekat pada batu. Maka, tegutas dari BKB saban hari diterjunkan untuk merawat dengan cara membersihkan debu yang nampak di dinding hingga lantai candi.
Sebagai tambahan, BKB menjadwalkan menutup kunjungan bagi wisatawan di zona I setiap hari senin yang efektif berlaku mulai hari ini (29/6). Keputusan ini menyesuaikan ketetapan yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) jika hari Senin menjadi hari libur museum di seluruh Indonesia. (han)