Bupati Pastikan Pengungsian di Magelang Menerapkan Protokol Kesehatan
BNews—MUNGKID—Menindaklanjuti naiknya status Gunung Merapi dari waspada ke siaga, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang terus mempersiapkan berbagai hal. Salah satunya adalah tempat pengungsian.
Bupati Magelang Zaenal Arifin mengungkapkan, pihaknya terus mempersiapkan lokasi pengungsian bagi para warga yang berada di wilayah KRB III Merapi. Baik menggunakan fasilitas sekolah, Tempat Evakuasi Akhir (TEA), dan bangunan pemerintah.
”Pokoknya semuanya kita siapkan untuk menampung para pengungsi apabila memang mereka harus turun,” ujarnya, saat dikonfirmasi terkait persiapan pemerintah daerah dalam menghadapi Merapi, Senin (9/11/2020).
Dia menyebut, dalam mempersiapkan lokasi-lokasi pengungsian tetap mengedepankan protokol kesehatan ditengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Seperti mendirikan bilik atau sekat-sekat untuk mengurangi resiko penularan Covid-19.
”Bilik-bilik tersebut akan dipergunakan bagi satu keluarga saja atau per KK,” imbuhnya.
Terkait pendidikan bagi anak-anak yang berada di pengungsian, lanjut Zaenal, semuanya juga telah dipersiapkan yakni tetap melalui online. Selain itu juga akan dilakukan pelayanan trauma healing bagi anak-anak agar tidak merasa bingung.
”Pendidikannya tetap dilakukan dari jarak jauh (daring) dan juga nanti ada trauma healing secara langsung untuk memberikan hiburan kepada mereka,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pada update data warga Kabupaten Magelang yang mengungsi per hari Minggu (8/11/2020) pukul 20.00 wib, terdapat 795 pengungsi termasuk pendampingnya.
Mereka merupakan warga Desa Paten, Krinjing, Ngargomulyo dan Keningar Kecamatan Dukun. Warga mengungsi ke sembilan lokasi pengungsian. (*/mta)