BNews—MAGELANG— Laily Prihatingtyas, mantan direktur utama PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko dikenal sebagai sosok yang tak mau kompromi, disiplin dan transparan. Meski demikian, gadis berusia 29 tahun itu akhirnya tetap dicopot dari jabatannya sebagai orang nomor satu di salah satu BUMN tersebut.
”Bu laily bagus selama memimpin orangnya tidak neko-neko,” kata salah satu mantan karyawananya di PT TWCB PRB.
Tidak hanya itu, dia juga dikenal dekat dengan karyawan, sekalipun yang bertugas sebagai tukang bersih-bersih. ”Murah senyum,” lanjutnya.
Informasi yang dihimpun borobudurnews.com, pencopotan mantan anak buah Dahlan Iskan ini terjadi dengan cepat. Bersamaan dengan akan dibangunnya sentra kerajinan makanan borobudur yang terbakar Oktober akhir tahun lalu.
Setelah berhasil melakukan negosiasi dan menata pedagang, Laily memutuskan untuk membangun kembali pasar tersebut dengan anggaran Rp 11 miliar. Jumat (25/9) sebelum surat perintah pergantiannya turun, dia sudah bersiap-siap melakukan peletakan batu pertama proyek itu.
Terkait adanya berbagai isu pencopotan Laily, Direktur Opersional TWCB PRB Retno Hardiaswi membantahnya. Dia menyebut pergantian ini merupakan hal yang wajar di sebuah organisasi. ”Tidak betul itu,” katanya. (ie)
Berita Lainnya