BNews– MAGELANG— Lembaga pengelola wisata destination management organization (DMO) Borobudur sudah lima tahun terakhir mendapatkan anggaran miliaran rupiah. Namun, masih banyak yang belum mendapatkan manfaatnya.
”Rata-rata setiap tahunnya (DMO) mendapat Rp 2 miliar,” kata Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem, Frans Teguh, di selasela Konferensi Nasional DMO di Hotel Artos Kabupaten Magelang, pagi tadi.
DMO sendiri, kata dia, bertugas mengelola potensi wisata supaya lebih menarik untuk dikunjungi. Hanya saja, dia tidak memungkiri masih banyak DMO yang perlu ditingkatkan peransertanya di lingkungan pariwisata. Dimana, masih banyak yang tidak dikelola secara serius dan mengenyampingkan ego atau kepentingan anggotanya.
”Anggota DMO ini kan juga pelaku wisata, jadi harus bisa mengajak semua pihak untuk terlibat. Bukan justru ego sektoral yang dikedepankan,” ungkapnya.
Di Borobudur sendiri sejuah ini belum ada peran DMO yang cukup signifikan dapat dirasakan. Padahal anggarannya cukup besar setiap tahunnya. Kemana penggunannya ? (ie
Berita Lainnya