Ganjar Dipuji Kemendag Terkait Penerapan Physical Disctancing Pasar Tradisional di Jateng
BNews—SEMARANG— Kebijakan physical distancing yang terapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terhadap sejumlah pasar rakyat di Jateng mendapat perhatian nasional. Kementerian Perdagangan (Kemendag) bahkan telah membuat surat edaran kepada seluruh bupati/ wali Kota se-Indonesia untuk tetap menghidupkan pasar tradisional dengan pengetatan protokol kesehatan ketat.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto mengatakan, pihaknya telah membuat sudat edaran yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah se-Indonesia. SE tersebut dalam rangka menghadapi covid-19.
”kami minta kepala daerah memperlakukan secara khusus pendistribusian terkait komoditi pangan khususnya di pasar tradisional,” kata dia saat memberikan sejumlah bantuan kepada Provinsi Jawa Tengah, Jumat (8/5).
Terang Suhanto, sejak pemberlakuan PSBB, pihaknya menerima banyak laporan pasar rakyat yang ditutup. Pihaknya kemudian menggelar rapat dengan DPR dan Gugus Tugas Covid-19 yang hasilnya akan dikeluarkan surat edaran. Intinya, pasar tradisional tetap dioperasikan dengan mempertimbangkan standar kesehatan.
”Hari ini, surat edaran dari gugus tugas itu dikirimkan, kami harap ini bisa ditindaklanjuti,” pintanya.
Ia mengakui, Jateng termasuk yang memberikan ide terkait penerapan physical distancing di pasar tradisional. Pihaknya mendapat informasi, sudah ada 13 pasar tradisional di wilayah yang Ganjar pimpin yang tetap berjalan namun diatur dengan protokol kesehatan ketat.
”Apa yang disampaikan pak Ganjar sangat menarik. Sudah ada 13 pasar yang diatur dengan konsep physical distancing,” jelasnya.
”Kami menyarankan bupati/ walikota yang pasarnya terlalu padat untuk berinovasi dalam kondisi saat ini. Bisa meniru seperti Jateng dengan menggunakan jalan untuk tempat berjualan,” sambung Suhanto.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (Klik disini)
Masih menurut dia, keberadaan pasar tradisional sangat penting saat ini. Banyak orang yang masih bergantung pada keberadaan pasar tradisional seperti petani, pedagang dan masyarakat.
”Pasar tempat bertemunya masyarakat. Kalau pasar ditutup tentu ekonomi akan terdampak. Mari diatur dengan physical distancing agar pedagang bisa berjualan. Petani bisa menyetor hasil taninya dan ekonomi teta berjalan,” pungkasnya.
Sementara itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, langkah kecil yang dilakukan ternyata mendapat perhatian pusat. Sebelum Kemendag, Ketua Gugus Tugas Covid-19 juga mengapresiasi penerapan physical distancing di pasar tradisional di Jateng.
”Ternyata kawan-kawan di Kemendag mengamati apa yang terjadi di Jateng. Meskipun kita belum sempurna, tapi kita sudah menata pasar kita dengan baik dan itu sejalur dengan kebijakan yang ada di sana,” tuturnya.
Ganjar juga mengucapkan terimakasih kepada Kemendag atas bantuannya kepada Jateng. Nantinya, bantuan-bantuan berupa bilik antiseptik, tempat cuci tangan dan lainnya itu akan digunakan untuk mendukung program physical distancing di pasar tradisional Jateng.
“Kami berharap program ini semakin banyak diterapkan di Jateng. Saat ini, mau tidak mau kita harus hidup berdampingan dengan Covid-19, tapi tidak boleh tertular. Caranya gimana, ya, ekonomi tetap berjalan, tetap aktivitas seperti biasa dengan disiplin jaga jarak, pakai masker dan rajin cuci tangan pakai sabun,” tutup Gajar.
Diketahui, Jateng mendapat sejumlah bantuan dari Kemendag yang nantinya akan disalurkan untuk mendukung physical distancing di pasar-pasar tradisional. Bantuan tersebut berupa bilik antiseptik, tempat cuci tangan, masker, peralatan kesehatan lain, sembako dan uang tunai diterima langsung oleh Gubernur Ganjar. (lhr/han)