NU : Santri Harus Jadi Penguat Paham Kebangsaan
BNews-MUNGKID- Dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN) ribuan santri, kyai dan alim ulama mengikuti apel di lapangan Drh.Soepardi Sawitan Kota Mungkid (22/10). Para santri secara berbondong-bondong memadati lapangan sekitar pukul 13.00 wib kemarin. ( Baca Berita Kebangsaan )
Ketua Tanfidziyah NU Kabupaten Magelang Dr KH Mahsun MA Hari santri menjadi momentum revitalisasi etos moral kesederhaan, asketisme, dan spiritualisme.” Selain itu hari harus menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan,” katanya.
“ Semangat nasionalisme dan kebangsaan merupakan bagian dari iman yang harus terus digelorakan untuk menekan arus ideology fundamentalisme agama yang bertentangan dengan Islam dan nasionalisme,” imbuhnya.
“ Agama harus dicintai dan bersandingan dengan paham kebangsaan maka dari itu tidak mungkin jika kita semua tidak berpijak di atas tanah air Indonesia,” tegasnya didepan 10 ribu santri, kyai dan alin ulama.
Tampak hadir dalam Apel HSN 2017 ini antara lain Bupati Magelang Zaenal Arifin beserta Wakil Bupati Zaenal Arifin, Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo, PLt Sekda Eko Triyono, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang Soeharni, Pabung Kodim 0705 Mayor Joko, Rois Syuriah NU Kabupaten Magelang KH Ahmad Said Asrori, Ketua PC Ansor Anas Munaji, Ketua Banser Sularno, para pengasuh Pondok Pesantren Se-Kabupaten Magelang, jajaran Pengurus MWC NU, GP Ansor dan Banser, IPNU, IPPNU, Fatayat dan Siswa siswi SD/MI dan SMP/MTS di bawah naungan NU.,
“ Marilah kita revitalisasi etos moral kesederhaan, asketisme, dan spiritualisme yang melekat sebagai karakter kaum santri. Etos ini penting di tengah merebaknya korupsi dan narkoba yang mengancam masa depan bangsa,” pungkas Mhasun MA. (bsn)
Baca Juga :
- 24 Tim Meriahkan Santri Futsal Competition 2017
- Nenek 80 Tahun Menjadi Santri di Pondok Sepuh Masjid Agung Payaman