Jangan Terlewat! 5 Fenomena Langit November 2022, Ada Gerhana Bulan Total

BNews—NASIONAL— Kita telah memasuki bulan November 2022. Bulan baru, fenomena langit baru juga. Di bulan ini ada beberapa fenomena langit, salah satunya gerhana bulan total.

Berikut ini lima fenomena langit yang bisa diamati sepanjang November 2022:

1. Konjungsi Saturnus dan Bulan pada 2 November

Pada 2 November, Bulan dan Saturnus akan membentuk formasi konjungsi, dengan Bulan melintas di arah selatan Saturnus. Berlangsung di konstelasi Capricornus, In the Sky mencatat Bulan akan berada di magnitudo -12,1, sementara sang Planet Bercincin akan berada di magnitudo 0,4.

Konjungsi Bulan-Saturnus akan terlihat sejak Matahari terbenam (pukul 18.00 waktu setempat), sekitar 77° di cakrawala tenggara. Fenomena ini mencapai titik tertingginya pada 18.30 waktu setempat di cakrawala selatan. Jangan lewatkan karena momen tak terlihat lagi mulai 00.04 (3 November).

Sementara bisa dilihat dengan mata telanjang, situs tersebut menyarankan untuk menggunakan teleskop untuk melihat Saturnus dengan kemegahan cincin dan satelit alaminya.

2. Jupiter menyapa Bulan pada 5 November

Setelah Saturnus, giliran Jupiter yang bertemu dengan Bulan. Melintas di arah selatan Jupiter, Bulan berkonjungsi dengan Jupiter pada 5 November di konstelasi Pisces. Saat itu, Bulan akan berada di magnitudo -12,5, sementara Jupiter di magnitudo -2,8.

Fenomena ini bisa terlihat mulai pukul 18.00 waktu setempat, 46° di atas cakrawala timur. Konjungsi Bulan-Jupiter akan mencapai titik tertinggi pada pukul 20.52 waktu setempat di cakrawala utara, dan bisa dilihat hingga pukul 02.21 keesokan harinya saat tenggelam di cakrawala barat.

Seperti fenomena sebelumnya, fenomena ini sebenarnya bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun, jika ingin melihat planet terbesar di Tata Surya ini lengkap dengan satelit alaminya, In the Sky menyarankan untuk menggunakan teleskop.

3. Gerhana Bulan total pada 8 November

Pada 8 November mendatang, daerah benua Asia, Oseania, Amerika, dan Eropa Utara bisa menyaksikan fenomena gerhana bulan total. Ini adalah gerhana bulan total ke-2 pada tahun ini setelah 16 Mei 2022 silam.

Di Indonesia, fenomena ini berlangsung pada 16.10 hingga 19.49 waktu setempat. Menurut In the Sky, berikut tahap terjadinya gerhana bulan total:

  • 16.10: Bulan mulai masuk ke umbra Bumi, terjadi gerhana bulan parsial.
  • 17.17: Bulan masuk sepenuhnya ke umbra Bumi, terjadi gerhana bulan total.
  • 18.42: Bulan mulai meninggalkan umbra Bumi, akhir dari gerhana bulan total.
  • 19.49: Bulan meninggalkan umbra Bumi, akhir dari gerhana bulan parsial.
  • 20.56: Bulan meninggalkan penumbra Bumi.

Meski begitu, In the Sky memperingatkan bahwa fenomena gerhana bulan total akan sulit terlihat di beberapa daerah Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Hal ini dikarenakan Bulan hanya naik sedikit saat gerhana, dan terlihat di ketinggian 14° saat berakhir.

4. Bulan bertemu Mars pada 11 November

Kembali ke fenomena konjungsi, kali ini Bulan akan bertemu dengan Planet Merah, Mars, pada 11 November. Saat itu, Bulan akan melintas di arah utara Mars. Berlangsung di konstelasi Taurus, Bulan akan berada di magnitudo -12,5, sementara Mars ada di -1,5.

Konjungsi Bulan-Mars akan terlihat pada 20.54 waktu setempat, dengan ketinggian 7° di cakrawala timur laut. Pada 02.07 waktu setempat keesokan harinya, konjungsi ini mencapai titik tertingginya di cakrawala utara. Jangan lewatkan karena sekitar pukul 05.10, konjungsi ini sudah tenggelam di cakrawala barat laut.

Sementara fenomena ini bisa terlihat dengan mata telanjang, Mars terlihat bak bintang merah kecil di langit. Untuk melihat Planet Merah ini, gunakan teleskop, ya!

5. Hujan meteor Taurid utara mencapai puncaknya pada 12 November

Pada 20 Oktober–10 Desember, hujan meteor Taurid Utara menghiasi langit malam. Seperti namanya, fenomena ini terjadi di langit konstelasi Taurus. Nah, puncak hujan meteor ini dijadwalkan In the Sky turun pada 12 November mendatang. Konon, sumber hujan meteor ini berasal dari asteroid 2004 TG10.

Hujan meteor Taurid utara akan turun mulai 18.30 waktu setempat dan memuncak pada tengah malam. Saat itu, puncak hujan meteor Taurid utara ini akan turun dengan intensitas 4–5 meteor per jam.

Penampakan Bulan di langit bisa menjadi tantangan yang mengaburkan hujan meteor. Jadi, pastikan kamu benar-benar memperhatikan langit malam. Selain itu, pastikan langit malam cerah bebas polusi cahaya, tidak ada rintangan, dan bidang pandang luas. (*)

Sumber: IDN TIMES

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: