Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Kader Muhammadiyah Se-Kedu Ikuti Pendidikan Lanjutan RGC Kokam Dan BAD Di Magelang

BNews–MAGELANG– Para kader Muhammadiyah Se Eks- Karisidenan Kedu berkumpul di lereng Gunung Sumbing Magelang. Jumlahnya puluhan yang mengikuti pendidikan lanjutan (dikjut) regu gerak cepat (RGC) Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) dan Baitul Arqom Dasar (BAD).

Untuk lokasi tepatnya di wilayah Kecamtan Kajoran Kabupaten Magelang. Kesiapan mental, moral, maupun kekuatan fisik mereka digembleng selama tiga hari. Mereka diproyeksikan menjadi kader-kader Muhammadiyah yang tangguh dan berkemajuan.

Komandan Kokam Kabupaten Magelang Irfan Widi Susetyo menjelaskan, peserta Dikjut RGC Kokam ini sebelumnya telah mengikuti pendidikan dasar di daerah masing-masing. Dikjut sebagai bentuk persiapan anggota Kokam menguasai unit fungsional. Juga menjadi teladan bagi anggota lainnya.

“Yang mengikuti kegiatan ini menjadi yang paling siap diantara teman-temannya,” tuturnya, akhir pekan lalu di SMP Muhammadiyah Sambak, Kajoran, Magelang.

Kegiatan ini pun tidak luput dari pantauan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Tengah Eko Pujiatmoko. Ia menyambangi para peserta dikjut, serta memberikan motivasi sekaligus pesan berarti. Perlu kembali meluruskan niat jika ingin menjadi kader Muhammadiyah.

“Itu (niat, Red) penting, dan merupakan komitmen awal yang harus dirawat hingga akhir hayat,” tandasnya.

Kader-kader Muhammadiyah di zaman sekarang punya banyak tantangan. Tapi harus mengedepankan misi kemanusian dan ekologi. Dua hal itu tidak boleh dipisahkan. Menurutnya, berjuang untuk kemanusiaan dan menjaga alam adalah sebuah keharusan.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

“Insyaallah dengan perjuangan itu, akan menghantarkan kita untuk mendapatkan ridho Allah,” ungkapnya.

Tak sampai di situ, ia memberikan contoh yang patut ditiru. Tentang keberhasilan Kepala Desa Sambak dalam menggerakkan ratusan petani untuk memberdayakan potensi lahan hutan di wilayah setempat. Contoh inspiratif lainnya adalah dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Keji, Kecamatan Muntilan. Bagaimana ia mengolah limbah kayu lapis menjadi produk furniture.

“Inilah arti menjaga misi ekologi. Keteladanan pimpinan kita, baik dari persyarikatan atau pemerintah harus dijadikan contoh,” sebut Eko.

Tidak kalah penting adalah merawat NKRI dengan persatuan dan persaudaraan. “Kita harap, nantinya lahir kader-kader militan yang siap menjaga persyarikatan dan bangsa ini,” imbuhnya penuh semangat.

Untuk diketahui, kegiatan Dikjut RGC Kokam diselenggarakan oleh Kokam Kabupaten Magelang. Sementara BAD yang bertajuk “Meneguhkan Militansi Kader Demi Terwujudnya Pemuda Muhammadiyah yang Tangguh dan Berkemajuan”,  diinisiasi Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Magelang. Kegiatan berlangsung sejak 21-23 Januari.

Ketua Panitia Pelaksana BAD Agiv Alfan Hakim mengatakan kegiatan ini merupakan sinergi antara bidang perkaderan dan pendidikan dengan bidang Kokam dan SAR.

Diketahui, BAD merupakan salah satu pendidikan formal yang harus diikuti kader Pemuda Muhammadiyah. Selain itu, BAD merupakan pondasi dalam rangka menguatkan kader dalam menjalankan roda organisasi kedepan.

“Materi inti Al-Islam dan kemuhammadiyahan, kepemudaan, politik kebangsaan bagi pemuda, kepemimpinan organisasi, dan kewirausahaan,” imbuh Agiv.

Dirinya berharap Pemuda Muhammadiyah dan Kokam yang mengikuti dua kegiatan  tersebut menjadi kader yang matang.

Sementara itu, Sekretaris PDPM Kabupaten Magelang Muslim kegiatan tersebut sebagai upaya penguatan ideologi. Menurutnya, kolaborasi dua kegiatan dari Kokam dan PDPM ini dapat meningkatkan kualitas para kader. Selain terampil di lapangan, juga berilmu.

“Kader harus memahami arah perjuangan Muhammadiyah sehingga tertanam jiwa-jiwa perjuangan,” pungkasnya. (*)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!