Ketua DTW Magelang Raya Berharap Tempat Wisata Bersertifikat CHSE Tetap Buka
BNews–MAGELANG– Terkait Surat Edaran Mendagri yang salah satu isinya adalah untuk obyek wisata di zona oranye dan merah direkomendasikan tutup saat libur lebaran. Hal tersebut guna menekan peredaran covod-19 di lokasi wisata.
Menanggapi hal tersebut, Forum Destinas Wisata (DTW) Kabupaten Magelang angkat suara. Dimana pihaknya tetap mendorong tempat wisata bisa dibuka pada libur lebaran kali ini.
“Sejak awal kami mendorong teman-teman pelaku pariwisata di Magelang untuk menyiapkan libur lebaran kali ini. Dan sebenarnya soal prokes di tempat wisata ini sudah kami lakukan sejak bulan Juli tahun lalu,” ungkap Ketua DTW Magelang, Edward Alvian (6/5/2021).
Ia juga mengaku bahwa memang untuk wilayah Kabupaten Magelang adalah zona oranye. Jadi sesuai SE Mendagri, SE Gubernur dan Telegram Kapolri
“Selama ini pada masa pandemi kita pelaku wisata sudah mendapat pelatihan dan pendamping CHSE. Bahkan sudah simulasi dan diterapkan. Sebenarkan sektor pariwisata ini sebarnya sudah paling siap menghadapi kondisi saat ini,” paparnya.
Edward juga menceritakan, sebelum keluar surat edara tersebut sebenarnya pihaknya sudah mengetahui wacana penutupan ibyek wisata selama libur lebaran ini. Ia juga mengaku sudah berupaya melakukan deplomasi bahwa sektor pariwisata paling siap.
“Saat itu mencuat di medsos dari anggota DPR RI yang sebenarnya bukan raanah membidangi pariwisata yang usul untuk ditutup. Dan membandingkan dengan keramaian pasar, padahal sektor pariwisata ini menurut saya paling siap setahun ini. Karena sudah ada sertifikasi CHSE Prokes juga,” paparnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Sebenarnya, lanjutnya libur lebaran ini merupakan moment yang ditunggu-tunggu para pelaku wisatawan. “Jadi pas ditutupnya ini pas panen para pelaku wisata. Karena pelaku wisata ini bisa ramai hanya saat libur lebaran, natal tahun baru dan libur sekolah. Dan diketahui satu tahun terakhir ini kondisinya seperti ini,” ungkapnya.
Menurutnya Edward, terkait wisata yang boleh dibuka hanya di zona kuning dan hijau maka di Jateng ini hampir mayoritas zona oranye semua. “Artinya celah kebijakan pemerinta membuka wisata di zona kuning dan hijau tidak ada. Karena realitanya kebanyakan zona oranye di Jawa Tengah, bahkan ada yang merah,” tegasnya.
Namun Edward masih berharap pemerintah masih memberikan kesempatan obyek wisata yang sudah memiliki sertifikat CHSE untuk tidak ditutup. Jadi misal diperbolehkan tetap buka ya hanya obyek wisata yang sudah mendapatkan pelatihan CHSE termasuk seluruh karyawannya.
“Jika memang harus menutup ya mungkin bagi teman-teman pelaku wisata yang sudah menjalankan CHSE, dimonitoring satu tahun ini yang berharap tetap bisa dibuka,” harapnya.
Namun, kata Edward jika memang harus menutup semua ya tetap akan menurut, untuk waktu masih menunggu intruksi. “Hal ini karena kita berada di wilayah Kesatuan Republik Indonesia, dimana kita wajib mematuhi keputusan pemerintah. Baik pemerintah pusat maupun daerah, jadi mau bagaimana lagi namanya peraturan tetap harus dipatuhi,” tegasnya.
Meskipun, lanjutnya pihak DTW sebelum SE ini turun sudah berupaya melakukan upaya menjelaskan dan perlawan. “Intinya kawan-kawan DTW di Magelang sebenarnya sudah siap untuk CHSE. Namun muspro akhirnya jika memang harus tutup,” pungkasnya. (bsn)