Mengenang Tragedi Kecelakaan Kereta Api di Blondo Magelang
BNews—MAGELANG—Rencana pemerintah menghidupkan kembali jalur kereta api di Magelang disambut baik sejumlah pihak. Meski ada sebagian orang yang justru teringat memori kelam sejarah kereta api di Magelang.
Salah satu tragedy perkeretapian terbesar di Indonesia ada di Magelang. Tepatnya di sekitar Stasiun Blondo Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Kejadiannya tahun 1943 silam.
Menurut sejumlah sumber kecelakan terjadi pukul 11.00, persis di Dusun Pare, selatan jembatan kereta api Blondo yang melintang di atas Kali Elo. Titik lokasi ini ada di sebelah kiri jalan raya Yogya-Magelang jika dari arah Blabak.
Bagus Priyana, Koordinator Komunitas Kota Tua Magelang menceritakan detail melalui akun facebooknya. Dimana, peristiwa itu adalah tabrakan maut antara 2 kereta api. “Tabrakan maut itu tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, benar-benar memilukan,” kata dia menirukan suara Soekardjo, salah satu saksi mata yang perna dia temui sebelum meninggal dunia.
Kejadian bermula ketika sebuah kereta api gerbong yang mengangkut beras meluncur dari Stasiun Mertoyudan menuju ke arah selatan (arah ke Blabak – Muntilan). Ada rangkaian kereta api dengan tujuh gerbong
Di saat yang sama, sebuah kereta api uap dengan 4 gerbong terdiri dari gerbong barang dan 3 gerbong penuh penumpang meluncur dari Stasiun Blabak menuju Magelang.
Loko uap ini berjalan sesuai jadwal dan sudah memenuhi ketentuan dan perintah dari Kepala Stasiun Blabak. Seketika kepala stasiun tersadar jika ada sebuah rangkaian kereta api juga meluncur dari Mertoyudan menuju Blabak.
Hal ini setelah diberi tau lewat telegram dari Stasiun Mertoyudan. Telegram balasan segera dikirimkan ke Stasiun Mertoyudan agar rangkaian kereta pengangkut beras di hentikan.
Kedua kereta sudah meluncur di rel, jalur dan waktu yang sama pada arah yang saling berlawanan. Terlebih jalur rel menuju ke jembatan Kali Elo dalam kondisi menurun, baik dari arah Blabak-Mertoyudan maupun dari Mertoyudan menuju ke Blabak. Tabrakan maut pun terjadi. (bn1/wan)