Pengakuan Ayah Korban Mutilasi di Sleman, “Saya Enggak Tega Lihatnya”
BNews–JOGJA_– Kasus pembunuhan seorang gadis dengan cara mutilasi di Sleman membuat duka mendalam bagi keluarga korba.
Korban diketahui gadis berusia 35 tahun berinisial AI. Ayah korban, berinisial HP mengaku tidak tega melihat mayat anaknya yang dimutilasi.
Jasad AI ditemukan di sebuah penginapan di Jalan Kaliurang Km 18, Kelurahan Pakembinangun, Pakem, Sleman. Polisi menemukan 62 potongan tubuh.
Jasad korban mutilasi di Sleman, AI, 35, sempat dilihat oleh ayah dan ibunya di Rumah Sakit Bhayangkara saat identifikasi. “Banyak sekali lukanya, saya enggak tega lihatnya,” kata HP, Selasa (20/3/2023).
Namun, bentuk luka dan lokasinya di jenazah korban tak diterangkan oleh Heri.
“Tidak boleh diungkapkan detailnya, nanti tunggu kepolisian saja, pokoknya mengerikan. Saya sampai tidak tega,” kata dia.
HP pertama kali mengetahui anaknya menjadi korban pembunuhan pada Senin pagi (20/3/2023).
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
HP menceritakan Senin dini hari pukul 02.30 WIB itu ada beberapa petugas Polsek Keraton yang bertamu ke rumahnya di Kelurahan Panembahan, Kemantren Keraton, Kota Jogja. “Saya takut pagi-pagi kok didatangi polisi, mereka minta saya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY,” ujarnya.
Di Rumah Sakit Bhayangkara, jelas HP, ia bersama istrinya menyaksikan sendiri anaknya sudah meninggal dunia. “Hancur hati saya lihat dia sudah begitu ketika di rumah sakit,” kata dia.
AI adalah ibu dua anak. Kedua anak yang ditinggalkan AI, perempuan 35 tahun, baru berumur delapan dan satu tahun.
AI yang tinggal di Kota Jogja sudah bercerai. “Sudah cerai dengan mantan suaminya tahun 2021 dulu,” kata HP.
HP menjelaskan anak pertama AI terpukul atas kepergian ibunya yang begitu mendadak. “Semua keluarga terpukul, ini tidak pernah terpikiran oleh kami semua,” ujarnya.
AI sehari-hari membiayai kebutuhan anaknya dengan bekerja di Angkasa Pura. “Dia yang membiayai kebutuhan anaknya selama ini,” jelas Heri.
Kejanggalan lain atas kasus yang menimpa AI, menurut HP adalah sepeda motor dan dua handphone milik anaknya yang belum ditemukan hingga saat ini. “Saya duga dibawa pelaku. Motor dan dua HP-nya,” ucapnya.
HP menyebut sudah memberikan semua keterangan pada kepolisian untuk menyelidiki kasus pembunuhan dan mutilasi anaknya tersebut. “Semua informasi yang diminta polisi sudah saya berikan,” katanya.
“Saya minta keadilan, saya minta pelaku dihukum maksimal hati saya hancur.”
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
HP menyebut mantan suami hingga mantan kekasih anaknya bisa jadi dalang pembunuhan dan mutilasi.
“Itu hanya perkiraan saya pribadi saja, kalau tidak dendam apalagi sampai seperti itu,” katanya.
Dugaan tersebut, menurut HP, juga sudah disampaikannya ke penyidik kepolisian. “Sudah saya jelaskan ke penyidik, saya berikan foto juga,” ujarnya.
HP tak merinci apa masalah yang bisa melatarbelakangi dendam pelaku terhadap anaknya.
“Sekali lagi hanya perkiraan saja, saya juga masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian. Keluarga berharap segera tuntas masalah ini dan pelaku dihukum maksimal” tegasnya.
AI terakhir dilihat HP pada Minggu (19/3/2023) pagi saat hendak bekerja. “Paginya pamit berangkat kerja, sore saya hubungi tidak bisa. Sampai malam saya cari tidak ketemu juga,” jelasnya.
AI adalah korban pembunuhan dan mutilasi yang ditemukan di sebuah penginapan di Jalan Kaliurang Km 18, Kelurahan Pakembinangun, Pakem, Sleman. AI ditemukan sudah meninggal di salah satu kamar penginapan tersebut pada Senin (20/3/2023) dini hari.
Sementara itu diberitakan sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, menjelaskan; bahwa pelaku sudah berhasil diamankan di daerah Temanggung Jawa Tengah (21/3/2023).
“Pelaku sudah kami tangkap siang ini di Temanggung, Jawa Tengah, statusnya saat ini tersangka dan ditahan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol. Nuredy Irwansyah Putra mengatakan pelaku saat ini sudah ditahan.
“Statusnya tersangka,” kata dia kepada wartawan, Selasa.
Nuredy mengatakan pelaku berusia sekitar 24 tahun dan bekerja di usaha persewaan tenda. Dia ditangkap saat bersembunyi di rumah saudaranya di Temanggung. Polisi masih menyelidiki motif mutilasi ini. (*/harjo)