Pengungsi Merapi Di Magelang Terus Berkurang, Kini Tinggal 2 Titik Pengungsian
BNews–MUNGKID– Status aktivitas gunung Merapi diperbatasan Jawa Tengah dengan Yogyakarta masih Siaga atau level III. Namun jumlah pengungsi dari kelompok rentan warga lereng merapi di Magelang terus berkurang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto membenarkan dengan berkurang kembali jumlah pengungsi merapi. “Sekarang masih terdapat 227 jiwa pengungsi merapi kelompok rentan. Mereka berada di dua titik pengungsian,” katanya (23/12/2020).
Jumlah pengungsi tersebut berasal dari dua Desa di Kecamatan Dukun. Yakni Desa Paten berjumlah 108 jiwa dan Desa Krinjing 109 jiwa.
“Untuk pengungsi dari Desa Paten, yakni dari Dusun Babadan 2 yang masih menempati Gedung TEA Desa Mertoyudan Kecamatan Dukun. Sementara dari Desa Krinjing dari Dusun Trono, Pugeran dan Trayem yang masih menempati Gedung Balai Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan,” paparnya.
Edy menyampaikan, data tersebut telah mengalami perubahan dari hari sebelumnya. Hal ini dikarenakan warga kelompok rentan dari Dusun Ngandok Desa Ngargomulyo Kecamatan Dukun sebanyak 28 jiwa kembali ke rumah semua.
Padahal, lanjutnya rekomendasi BPPTKG Yogyakarta terdapat 9 dusun dari tiga desa di Kecamatan Dukun yang mana warga kelompok rentan harus diungsikan. Hal ini mengingat status merapi masih berada di level siaga.
“Prakiraan daerah bahaya oleh BPPTKG di Kabupaten Magelang itu yakni dari Kecamatan Dukun semua. Yakni Desa Paten ada Dusun Babadan 1 dan Dusun Babadan 2. Lalu Desa Krinjing dari Dusun Trono, Pugeran dan Trayem. Kemudian Desa Ngargomulyo dari Dusun Batur Ngisor, Gemer,Ngandong, dan Karanganyar,” ungkapnya.
Diketahui bersama, status aktivitas merapi menjadi siaga setelah ditetapkan oleh BPPTKG Yogyakarta sejak tanggal 5 November 2020, pada pukul 12.00 wib. Aktivitas kegempaan dan deformasi di merapi juga dilaporkan mengalami peningkatan terus menerus setiap harinya. (bsn)