Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

RESMI!!! PBNU Tetapkan 1 Syawal 1442 Jatuh Pada Kamis 13 Mei 2021

BNews—NASIONAL— Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah/ 2021 Masehi jatuh pada hari Kamis besok (13/5). Keputusan ini tertuang dalam Surat Pemberitahuan Hasil Rukyatul-hilal awal Syawal 1442 Hijriah.

Surat bernomor 4141/C.I.034/05/2021 ini  ditanda tangani oleh Ketua Umun PBNU Said Aqil Sirajd. Dan Sekretaris Jenderal Helmy Faishal Zaini seperti yang diterima redaksi, Selasa (11/5).

”Awal bulan Syawal 1442 Hijriah jatuh pada hari Kamis tanggal 13 Mei 2021 Masehi,” demikian isi surat pemberitahuan tersebut.

PBNU pun mengimbau umat Islam dan para Nahdliyin untuk menyempurnakan ibadah puasa 30 hari. Dan berhari raya pada 13 Mei mendatang.

Masyarakat juga diimbau untuk terus mematuhi protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Serta menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas dan interaksi (5M).

Sementara itu, pihak Kementerian Agama (Kemenag) menyebut preferensi hilal 1 Syawal 1442 Hijriah/ 2021 Masehi hingga Selasa sore belum terlihat. Hal itu diungkapkan oleh Pakar astronomi dari Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya dalam rangkaian sidang isbat penentuan 1 Syawal 1442 Hijriah.

”Tidak ada referensi empirik visibilitas (ketampakan) hilal jika hilal menjelang awal Syawal 1442 Hijriah tanggal 29 Ramadhan teramati di wilayah Indonesia,” kata Cecep, Selasa sore.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DI SINI)

Menurut Cecep, semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian hilal negatif antara minus 5,6 sampai dengan minus 4,4 derajat. Dan hilal terbenam terlebih dahulu dibanding matahari.

Ia menjelaskan, berdasarkan data di Pusat Observasi Bulan (POB) Cibeas, Pelabuhan Ratu, kemarin, secara astronomis tinggi hilal -4,38 derajat. Jarak busur bulan dari matahari 4,95 derajat, umur hilal minus 8 jam 14 menit 44 detik.

”Minus menunjukkan hilal belum lahir,” jelasnya.

Cecep melanjutkan, sidang Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) kriteria imkanurrukyat disepakati adalah minimal tinggi hilal dua derajat. Elongasi minimal tiga derajat dan umur bulan minimal delapan jam setelah terjadi ijtimak.

Oleh karena itu, karena ketinggian hilal di bawah dua derajat maka tidak ada referensi pelaporan hilal jika hilal awal Syawal teramati di wilayah Indonesia. (han)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!