Siap Digelar, Festival Bhumi Atsanti 2024 Libatkan Ratusan Seniman dari Berbagai Daerah
BNews—MAGELANG— Festival Bhumi Atsanti (FBA) 3 tahun 2024 bakal digelar lebih berwarna dibandingkan acara tahun sebelumnya. Selain melibatkan lebih banyak seniman, FBA kali ini juga akan menyajikan bentuk-bentuk kesenian, kebudayaan yang lebih beragam.
Dalam dua kali penyelenggaraan sebelumnya, FBA hanya banyak menampilkan pentas seni pertunjukan belaka. Namun di tahun ini, masyarakat bisa menikmati beraneka sajian lain seperti happening art, live painting, performance art melibatkan seniman pelukis dan perupa di Magelang.
FBA 3 ini akan digelar di Bhumi Atsanti, Dusun Bumisegoro, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, selama tiga hari, Jumat-Minggu (6-8/9/2024).
Ketua Pelaksana FBA 3 tahun 2024, Luisa Gita menuturkan bahwa acara pada tahun ini sengaja menampilkan lebih banyak ragam kesenian. Lantaran antusiasme dan keinginan rekan-rekan seniman yang ingin ikut tampil dalam FBA.
”Lebih banyak menampilkan kesenian untuk memberi kesempatan bagi para seniman agar bisa menampilkan karya mereka kepada publik,” tuturnya dalam rilis pers yang diterima Borobudurnews.com, Rabu (4/9/2024).
FBA kali ini mengangkat tema “Hayuning Roso”. Sejalan dengan filosofi Jawa, Memayu hayuning Bawana yang bermakna turut mempercantik dunia. Maka semua tampilan dalam FBA ini adalah bagian dari upaya mempercantik rasa atau perasaan, yang diwujudkan dengan pentas-pentas kesenian.
IKUTI BOROBUDUR NEWS di GOOGLE NEWS (KLIK DISINI)
FBA 3 tahun 2024 ini menampilkan sebanyak 350 seniman dari 18 kelompok kesenian dari berbagai daerah antara lain Magelang, Yogyakarta, Cirebon, Bandung, hingga Papua. Sementara dalam penyelenggaraan sebelumnya yakni FBA 1 menampilkan 255 peserta penampil dan FBA 2 melibatkan 245 peserta penampil.
Melibatkan lebih banyak seniman, Ketua Yayasan Atma Nusvantara Jati (Atsanti Foundation) MF Nilo Wardhani, yang akrab disapa Dhani, mengatakan pihaknya sendiri tidak bisa menyebutkan secara spesifik, mana pentas yang paling menarik untuk disaksikan.
“Tidak bisa disebut mana yang lebih indah, karena setiap pentas kesenian memiliki bentuk keindahannya masing-masing,” katanya.
Dia mencontohkan, pentas musik blekothek dari SD Kanisius Kenalan, Kecamatan Borobudur misalnya, menarik karena yang melakukan pentas adalah anak-anak SD. Dan musik yang dimainkan menggunakan barang bekas seperti galon, kaleng, kayu dan bambu.
Kemudian bakal ada penampilan dari kelompok seniman Kamoro yang berasal dari Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Nantinya mereka akan menari, memahat dan membuat noken.
Dhani pun mengucapkan terima kasih kepada semua sponsor pendukung acara, termasuk juga pada para seniman yang antusias tampil, meramaikan FBA di tahun ini.
Ketua Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe, Herman Kiripi, mengatakan, kelompok seniman Kamoro sudah sering melakukan pentas di berbagai daerah termasuk ke mancanegara seperti Swiss dan Brazil. (*)