Soal Larangan Mudik Lebaran 2021, Ganjar Minta Kepala Daerah Satu Suara
BNews—JATENG— Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menegaskan bahwa seluruh daerah di Jateng harus seragam terkait pelarangan mudik. Ia mengimbau agar sosialisasi terkait hal tersebut digencarkan di 35 kota/kabupaten di wilayahnya.
“Sekarang kita harus seragam, kalau nggak ini bahaya sekali nanti. Kita hari ini udah kita putuskan kita akan seragam. Justru yang diperlukan sekarang adalah sosialisasi,” kata Ganjar usai memimpin Rapat Penanganan COVID-19 Jawa Tengah dan Larangan Mudik di ruang rapat gedung A kantor Pemprov Jateng, Senin (12/4/2021).
Terkait sosialisasi, Ganjar juga meminta kepada paguyuban-paguyuban warga Jateng di wilayah Jabar dan DKI Jakarta untuk memberikan pemahaman terkait mudik. Menurutnya, mudik bisa tetap dilakukan asalkan tidak mengambil waktu yang sama saat libur lebaran.
“Sudah banyak yang tanya kepada saya, ‘pak udah 2 tahun nggak mudik’ ya sekarang aja. Kalau sekarang kan bisa ting pretil, tidak semuanya, tidak rombongan, tidak bareng-bareng. Sebab kalau waktunya ngambil pada saat lebaran, dan terjadi pergerakan massa yang luarbiasa pasti akan naik nanti,” tegasnya.
Para tokoh agama juga diminta untuk mensosialisasikan terkait keputusan dari Kementerian Agama tentang penyelenggaraan ibadah Ramadan di tengah Covid-19. Kata Ganjar, hal ini agar tempat salat serta proses pelaksanaan ibadah dapat berjalan dengan baik.
“Kita akan ajak mensosialisasikan lewat tokoh agama umpamanya keputusan dari kementerian agama terkait bagaimana proses beribadah selama Ramadan, sehingga masjid, tempat ibadah, tempat untuk solat bisa dimenej dengan baik dengan kapasitas yang cukup,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ganjar mengimbau masyarakat tidak lengah meski situasi Covid-19 saat ini sedang menurun. Sehingga, pilihan pelarangan dan pengendalian jadi keputusan terbaik saat mudik lebaran 2021.
“Jangan sampai terjadi kemudian gelombang kedua karena kita lengah, dan mudik ini bagian dari pergerakkan massa yang paling gede dalam sejarah, sehingga potensi itu mesti kita mitigasi sejak awal,” pungkasnya. (lhr/mta)