Stres Jadi Penyebab Lemah Syahwat Kaum Pria, Mitos atau Fakta ?
BNews-KESEHATAN– Impotensi atau lemah syahwat, atau disebut juga sebagai disfungsi ereksi (DE) adalah kondisi umum yang memengaruhi cukup banyak pria. Seiring bertambahnya usia, risiko seorang pria mengalami kondisi ini juga meningkat.
Namun faktanya, kesulitan mempertahankan ereksi tidak selalu terkait dengan usia.
Ada banyak pria muda yang juga bisa mengalami kondisi ini, salah satunya akibat tingkat stres yang tinggi.
Melansir Healthline, penyebab impotensi bisa bersifat psikologis dan fisik dan studi menunjukkan bahwa faktor psikologis adalah penyebab paling umum.
Penyebab psikologis ini seperti faktor emosional dan lingkungan,seperti stres dan kecemasan. Jangan khawatir, jika penyebab impotensi sudah diketahui, maka kondisi ini bisa hilang dengan perawatan yang tepat.
Pria bisa mengalami tiga jenis ereksi, yakni refleksif (karena stimulasi fisik), psikogenik (karena asosiasi visual atau mental), dan nokturnal (saat tidur).
Jenis ereksi ini melibatkan sistem dan proses tubuh yang penting. Nah, gangguan dalam proses ini menyebabkan impotensi. Beberapa gangguan tersebut termasuk:
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
- Sistem saraf;
- Pembuluh darah;
- Otot;
- Hormon;
- Emosi.
Kondisi kesehatan mental seperti stres dan kecemasan juga memengaruhi cara otak memberi sinyal respons fisik tubuh. Faktor stres dan kecemasan mengganggu cara otak mengirimkan pesan ke penis untuk memungkinkan aliran darah ekstra. Penyebab impotensi bervariasi per kelompok umur, tetapi umumnya ada beberapa penyebab:
Impotensi psikologis (terutama kegugupan dan kecemasan) memengaruhi sekitar 90 persen remaja dan pria muda. Namun peristiwa ini tidak berlangsung lama;
Stres pribadi dan profesional, seperti masalah hubungan dengan pasangan atau rekan kerja, adalah alasan utama pria paruh baya kerap mengalami stres;
Impotensi fisik, yang umum terjadi pada pria yang lebih tua. Namun, kehilangan pasangan dan kesepian juga dapat menyebabkan stres psikologis.
Beberapa peristiwa kehidupan berikut ini juga menyebabkan seseorang bisa cukup stres dan mengarah pada impotensi, yaitu:
- Masalah pekerjaan, kehilangan, atau stres;
- Masalah dan konflik hubungan;
- Penyakit atau kehilangan orang yang dicintai;
- Takut penuaan;
- Perubahan kondisi kesehatan;
- Beban keuangan.
Studi yang dilakukan pada veteran perang dengan gangguan stres pasca trauma (PTSD) menemukan, PTSD meningkatkan risiko disfungsi seksual lebih dari tiga kali lipat. Stres dan kecemasan jangka panjang meningkatkan kadar hormon tertentu dalam tubuh dan mengganggu proses tubuh. Hal ini menyebabkan kondisi kesehatan lain yang menyebabkan disfungsi ereksi.
Cara Atasi Impotensi Akibat Stres
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi impotensi yang disebabkan oleh stres, antara lain:
- Terapi. Perawatan untuk penyebab impotensi psikologis biasanya melibatkan terapi. Terapi dapat membantu seseorang keluar dari stres atau kecemasan. Ada beberapa jenis terapi yang bisa dilakukan:
- Konseling: Pria yang mengidapnya bisa bekerja dengan terapis untuk mengidentifikasi dan mengatasi faktor stres atau kecemasan utama sehingga ia bisa mengatasinya.
- Terapi psikodinamik: Ini biasanya melibatkan mengatasi konflik bawah sadar untuk membantu menemukan akar penyebab impotensi.
- Terapi seks: Terapi ini berfokus pada kesenangan sensasional daripada gairah dan aktivitas seksual. Ini bertujuan untuk mengurangi faktor stres dengan membangun kehidupan seks yang lebih aman dan baik.
- Terapi kecemasan seksual: Dokter menjelaskan mengenai impotensi secara lengkap. Hal ini membantu mengurangi masalah dan kekhawatiran yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan. Kemudian, dokter mengatasi masalah emosional dan membantu untuk menemukan solusinya. Solusi dapat bervariasi dari mencoba mencapai relaksasi hingga mengaktifkan kembali imajinasi.
Ada juga beberapa terapi alternatif lain untuk membantu mengatasi stres dan kecemasan. Perawatan tersebut meliputi:
- Teknik relaksasi;
- Meditasi;
- Yoga;
- Akupunktur.
Beberapa perawatan dapat memberikan manfaat tambahan di samping perawatan yang diresepkan oleh dokter. Namun, jika kamu masih ingin lebih banyak mengetahui mengenai impotensi yang bisa terjadi akibat stres, kamu bisa tanyakan pada dokter spesialis terdekat. (*/halodock)