Tempuh 80 Kilometer Naik Moge, Ganjar Tengok 14 Pemudik Yang Dikarantina
BNews—BATANG— Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambangi belasan pemudik di Desa Pacet, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang yang tengah menjalani masa karantina. Mereka yang baru tiba dari tanah rantau segera ditempatkan di penampungan khusus selama 14 hari untuk mencegah potensi penularan covid-19.
Desa tersebut diketahui telah mengkarantina pemudik yang baru tiba dari luar kota. Dari 30 orang, 14 orang diantaranya masih bertahan di Gedung Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) karena belum genap dua pekan.
”Saya sengaja menengok warga yang menjalani masa karantina karena ingin memastikan bahwa mereka yang baru pulang mudik telah melaksanakan ketentuan pemerintah,” tegas Ganjar, Minggu, (5/4).
”Dan ternyata ada di Desa Pacet ini yang sudah melaksanakan perintah itu. Semua yang mudik, dikarantina selama 14 hari. Ini bagus dan akan saya jadikan contoh desa lainnya,” sambungnya.
Bagi Ganjar, 14 warga termasuk 16 orang yang telah melalui tahapan karantina disebut sebagai orang-orang hebat. Pasalnya, mereka berkenan mengikuti ketentuan yang ada dan mematuhi untuk isolasi.
”14 warga ini sudah menjalani seminggu, Alhamdulillah, semuanya sehat. Tetap semangat untuk karantina, ini demi kebaikan bersama,” terang dia ditengah melihat kondisi mereka.
Gubernur yang nyentrik dengan rambut putih ini berpesan pada warga Jawa Tengah untuk memberikan support. Mereka harus menerima dengan baik saudara-saudara yang sedang menjalani proses karantina.
”Tolong terima mereka dengan baik, jangan ada stempel negatif untuk mereka. Mereka juga saudara kita yang butuh terus didukung,” tutur Ganjar, berpesan.
Baca juga: Ganjar Borong 10 Ribu Apd untuk Tenaga Medis Covid-19
Salah satu warga yang menjalani masa karantina, Kusnanto, mengatakan bahwa dirinya bersama 14 temannya pulang dari Jakarta sejak seminggu yang lalu. Setiba di kampung halaman, ia langsung dikarantina di tempat khusus selama 14 hari.
”Ini sudah seminggu menjalani karantina. Alhamdulillah, semuanya sehat. Kami baru pulang dari Jakarta, kerja proyek di sana,” ungkap pria 47 tahun itu.
Kusnanto mengaku tidak keberatan harus dikarantina. Meski dengan konsekuensi harus menunda bertemu keluarga tercinta. Rasa kangen yang membuncah setelah lama tak berjumpa, membuatnya hanya bisa pasrah.
”Kami rela melakukan ini demi mengikuti aturan pemerintah. Sebenarnya kangen dengan keluarga, tapi ini juga demi kesehatan keluarga di rumah,” ucap dia. Selama dikarantina, Kusnanto dan rekan-rekannya selalu aktif berolahraga di lapangan dilingkungan karantina hingga mencari rumput untuk mengisi kegiatan.
Diketahui sebelumnya, Gubernur Ganjar Pranowo mendapat kabar tentang sebuah desa yang melakukan karantina kepada pemudik yang pulang ke kampung halaman. Ganjar tertarik ingin melihatnya. Bersama klub motornya, Bandiyem Grup Motoran, ia touring menempuh perjalanan 80 kilometer dari Kota Semarang selama dua jam meuju desa tersebut. (lhr/han)