Warga Tempuran dan PT Sidoagung Farm Berdamai
BNews—TEMPURAN— Konflik antara warga terdampak dan PT Sidoagung farm usai sudah. Mereka telah melakukan serangkaian kesepakatan untuk kebaikan bersama.
Hal itu tertuang dalam pertemuan antara PT Sidoagung Farm dan perwakilan warga di sebuah hotel di Kota Magelang, kemarin. Hadir diantaranya kepala dusun, perwakilan pemudan dan tokoh agama dari Ponpes Al Ma’shum Japun.
“Saya berharap hubungan antara pihak pabrik dan masyarakat lebih bisa terjalin dengan adanya komunikasi yang baik,” ungkap Kepala Dusun Punduh, Muhammad Mahrom
“Sementara permasalahan kemarin yang muncul sudah kami bahas dalam forum resmi dusun tidak ada forum lain. Saya juga berharap pihak PT Sidoagung bisa menerima masukan kami, sehingga bisa berjalan beriringan. Tidak dipungkiri puluhan warga sekitar juga bekerja di Pabrik tersebut,”tandasnya.
Sementara salah satu tokoh masyarakat Dusun Punduh, Nur Kholis menambahkan juga bahwa dengan adanya pabrik PT Sidoagung Farm menambah kesehjateraan rakyat juga. “Ada puluhan warga sini berkerja di pabrik tersebut,” tambahnya.
Nur Kholis menyampaikan bahwa kemarin ada yang mengatas namakan warga Punduh melakukan unjuk rasa terkait masalah polusi. Bahkan ada tuntutan menutup pabrik dengan 1000 tanda tangan warga Sidoagung.
“Saya tegaskan dan garus bawahi, itu bukan atas nama warga Punduh Sidoagung yang menuntut menutup pabrik. Kami hanya menyampaikan soal polusi udara baud an debu, dan pihak pabrik sudah melakukan pembenahan,” tegasnya.
Sementara pengasuh Ponpes AL Ma’shum Japun, Sholikun mengatakan bahwa tidak mempermasalahkan dengan adanya pabrik pakan ternak PT Sidoagung Farm. “Saya tidak menuntut pabrik tutup, cuman pembenahan atau penanganan terkait polusi udara baud an debu,” katanya.
“Kemarin saya ikut gerakan menuntut terkait polusi udara bau dan debu. Namun semakin lama kok tuntutannya melebar, dan saya mempertegas bahwa cuman terkait bau dan debu saja,”pungkasnya. (bsn)