Angka Kejahatan Siber di Indonesia Naik Drastis, Ini Tipsnya Agar Transaksi Digital Tetap Aman
BNews–TEKNO-– Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat bahwa kejahatan siber di Indonesia mencapai angka 100 juta kejahatan pada April 2022.
Aksi kejahatan siber yang umum meliputi modus meminta tebusan seperti ransomware atau malware, phishing, dan eksploitasi kerentanan. Namun, tingkat literasi digital yang memadai di Indonesia masih rendah.
Menurut survei Status Literasi Digital Indonesia 2022, indeks Keamanan Digital masyarakat Indonesia mendapatkan skor paling rendah di antara pilar lainnya.
Oleh karena itu, penting bagi penyedia platform digital dan pengguna untuk sama-sama menjaga keamanan di dunia siber agar transaksi digital yang aman dapat terwujud.
Selain sistem keamanan yang disediakan oleh platform digital seperti layanan dompet digital, kita sebagai pengguna juga harus selalu berhati-hati dalam bertransaksi.
Salah satunya adalah dengan hanya bertransaksi di platform atau situs yang terpercaya, misalnya di 188bet link.
Dompet digital atau transaksi digital adalah salah satu platform yang rawan atau sering berhasil dibobol oleh para penjahat siber. Agar transaksi digital tetap aman dari kejahatan siber, perhatikan tipsnya berikut ini.
1. Tidak melakukan transfer di luar aplikasi
Salah satu cara untuk menghindari penipuan adalah dengan tidak melakukan transfer di luar aplikasi yang digunakan untuk melakukan transaksi. Transfer di luar aplikasi dapat meningkatkan risiko kehilangan uang atau informasi pribadi. Selain itu, pengguna juga harus memastikan bahwa aplikasi yang mereka gunakan terjamin keamanannya dan memiliki sistem proteksi yang memadai.
Menjaga keamanan transaksi digital adalah tanggung jawab bersama antara pengguna dan penyedia platform digital. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk memilih platform digital yang terjamin keamanannya dan menyediakan sistem proteksi yang memadai. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, pengguna dapat meminimalkan risiko penipuan dan kehilangan uang atau informasi pribadi.
2. Tidak membocorkan informasi pribadi
Amankan data pribadi Anda untuk melindungi diri dari penipuan dan kejahatan siber. Jangan pernah berikan kode One-Time Password (OTP), Personal Identification Number (PIN), nomor kartu ATM, debit atau kredit, Card Verification (CV), atau informasi pribadi lainnya pada orang yang tidak Anda kenal atau pada situs web yang tidak terpercaya.
Pastikan untuk tidak menyebarluaskan informasi sensitif ini pada siapapun, bahkan pada teman dan keluarga. Sebagai tambahan, hindari menggunakan informasi pribadi seperti tanggal lahir atau nama pada kata sandi atau PIN Anda.
3. Gunakan layer keamanan pada akun digital
Meningkatkan layer keamanan pada akun digital merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk melindungi informasi pribadi dari serangan siber. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan PIN atau password yang kuat dan unik, serta memperbarui secara berkala.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Selain itu, penggunaan teknologi biometrik seperti pemindai sidik jari atau wajah juga bisa menjadi alternatif untuk mengamankan akun digital. Hal ini karena biometrik dapat mengenali pola unik pada tubuh seseorang sehingga lebih sulit untuk dipalsukan atau diakali.
4. Adukan jika ada yang mencurigakan
Jika Anda mengetahui adanya aktivitas yang mencurigakan saat menggunakan transaksi digital seperti adanya dana yang tidak dikenal masuk ke rekening, atau dana yang hilang, ada baiknya untuk melaporkannya ke pihak yang berwenang seperti ke polisi atau ke Bank Indonesia agar bisa diusut dan ditindaklanjuti dengan cepat. Atau Anda juga bisa melaporkannya ke pihak penyedia layanan transaksi digital atau halaman resmi dari instansi yang bersangkutan agar dapat dilakukan tindakan pencegahan. (*)