Warning: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0 in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Warning: file_get_contents(https://borobudurnews.com/wp-content/plugins/better-adsmanager//js/adsense-lazy.min.js): failed to open stream: no suitable wrapper could be found in /home/u6386763/public_html/wp-content/themes/publisher/includes/libs/better-framework/functions/other.php on line 612

Apa Itu Kondisi Flat Foot Pada Bayi, Apakah Berbahaya ?

BNews–KESEHATAN-– Studi dalam Pediatric menyebutkan, flat foot atau disebut juga kaki datar sebenarnya menjadi hal yang normal pada bayi dan anak. Kondisi ini bisa terjadi pada anak yang berusia antara 3-6 tahun sebanyak 44 persen.

Flat foot terjadi karena lengkungan yang berada di telapak kaki belum terbentuk sempurna. Nantinya, seiring usia anak yang semakin bertambah, tendon atau jaringan yang bertugas sebagai penahan persendian pada kaki, akan mulai mengencang dan membentuk lengkung pada kaki.

Apakah Flat Foot Berbahaya?

Balita dan anak-anak dengan telapak kaki yang datar akan lebih cepat lelah ketika berjalan atau berlari. Sebab, lengkung pada kaki memiliki peran sebagai pegas untuk menyalurkan berat badan pada kaki ketika berjalan. Bagaimana bentuk atau struktur dari lengkungan inilah yang menjadi penentu pola seseorang saat berjalan.

Meski memang membuat lebih cepat lelah dan tersandung saat berjalan, sebenarnya kaki datar bukan menjadi hal berbahaya atau perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Sebab, flat foot tidak akan memberikan pengaruh terhadap kegiatan sehari-hari. Jadi, selama tidak menunjukkan efek lain, masalah ini tidak memerlukan penanganan.

Flat foot umumnya akan memperbaiki diri sendiri secara alami ketika otot kaki semakin menguat dan jaringan yang lunak menjadi kaku. Ketinggian lengkung pada telapak kaki akan mengalami peningkatan seiring dengan usia anak yang semakin bertambah, biasanya sekitar 9 tahun, seperti disebutkan dalam studi pada Journal of Foot and Ankle Research.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Meski tidak membahayakan dan tidak membutuhkan penanganan, orang tua tetap perlu memperhatikan perubahan telapak kaki pada sang buah hari. Sebab, kaki datar akan berkembang menjadi kondisi serius bila tidak terjadi perubahan alias terus berlanjut, terjadi secara tiba-tiba pada anak yang usianya sudah lebih tua, atau memiliki hubungan dengan rasa sakit maupun cacat.

Apa Penyebab Flat Foot?

Interaksi antara ligamen, saraf, tulang, dan otot yang kompleks pada bagian dalam maupun bagian atas kaki akan menentukan sendiri anatomi sekaligus fungsinya. Alhasil, semua hal yang dapat menyebabkan interaksi struktur tersebut mengalami gangguan, dan mengarah pada lengkungan yang tidak imbang bisa memicu flat foot dengan gejala.

  • Adapun kondisi umum yang dapat menimbulkan gejala pada kaki datar, seperti:
  • Radang sendi pada remaja.
  • Cerebral palsy atau gangguan yang menyebabkan kelainan pada otot, koordinasi, dan gerak tubuh.
  • Kelainan bawaan yang berpengaruh pada sistem saraf.
  • Beberapa kelainan yang terjadi pada jaringan ikat.

Selain itu, flat foot juga dapat bersumber dari kelainan pada anatomi. Misalnya tulang yang bergabung bersama atau koalisi tarsal, kerusakan pada otot maupun ligamen, gerakan pergelangan kaki yang terbatas, bagian bawah kaki yang diputar ke arah luar, dan benturan pada lutut (hingga kaki membungkuk ke dalam lutut).

Jadi, kaki data sebenarnya tidak menjadi kondisi yang berbahaya karena merupakan bagian dari tumbuh kembang anak. Namun, apabila ibu memiliki kekhawatiran akan kondisi ini pada sang buah hati, tidak masalah jika ingin bertanya pada dokter. (*/halodoc)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!