Arti, Penyebab dan Cara Mengatasi Gigi Ompong

BNews-KESEHATAN- Gigi ompong adalah kondisi yang sering terjadi pada anak-anak maupun lansia. Hilangnya gigi dapat mengganggu proses makan dan berbicara seseorang.

Penting bagi kita untuk mengetahui penyebab gigi ompong dan tindakan pencegahannya. Berikut ini adalah informasi penting tentang gigi ompong yang perlu diketahui!

Apa Itu Gigi Ompong?

Gigi ompong terjadi ketika ada gigi yang hilang atau tanggal. Ada banyak penyebab gigi ompong, dan yang paling sering terjadi adalah karena gigi berlubang.

Pada awalnya, lapisan keras gigi yang disebut enamel dapat rusak akibat asam yang dihasilkan oleh bakteri dalam plak. Plak ini terbentuk dari sisa-sisa makanan dan bakteri di mulut.

Jika tidak membersihkannya dengan baik, kerusakan pada enamel dapat menjalar ke bagian gigi yang lebih dalam dan menyebabkan infeksi pada pulpa gigi.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Penyebab Gigi Ompong

Penyebab gigi ompong dapat bervariasi, mulai dari pola makan yang buruk hingga kurang menjaga kebersihan gigi.

Berikut ini adalah beberapa penyebab gigi ompong yang perlu diwaspadai:

  1. Pola makan yang buruk

Salah satu penyebab utama gigi ompong adalah pola makan yang tidak sehat, terutama konsumsi makanan yang tinggi gula dan karbohidrat.

Bakteri di dalam mulut biasanya berkembang biak akibat makanan yang tinggi gula.

Ketika kita mengonsumsi makanan manis, bakteri akan mengubah gulanya menjadi asam.

Asam ini kemudian akan merusak lapisan keras gigi yaitu enamel, sehingga gigi akan berlubang.

Untuk mengurangi risiko gigi ompong, sebaiknya kurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, seperti permen, cokelat, dan minuman bersoda.

Sebaliknya, perbanyak konsumsi makanan yang mengandung kalsium, seperti produk susu, untuk memperkuat enamel gigi.

  1. Tidak menjaga kebersihan mulut

Jarang menyikat gigi atau tidak menyikat gigi dengan benar juga dapat menyebabkan gigi ompong. Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride.

Fluoride sangat penting untuk menghilangkan plak yang menempel pada gigi. Plak yang tidak dihilangkan secara teratur dapat mengeras dan membentuk karang gigi, sehingga bakteri mudah berkembang biak.

Selain menyikat gigi, gunakan benang gigi untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang terselip di antara gigi.

DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)

Cara ini dapat membantu mencegah pembentukan plak dan mengurangi risiko gigi ompong.

  1. Faktor genetik

Ternyata faktor genetik juga memengaruhi terjadinya gigi ompong. Jika ada riwayat keluarga yang memiliki masalah gigi ompong, maka potensi untuk mengalami hal yang sama lebih besar.

Namun, kita masih dapat mencegahnya dengan mengatur pola makan dan menjaga kebersihan gigi yang baik.

  1. Kekurangan fluoride

Fluoride adalah mineral yang membantu menguatkan enamel gigi dan melindungi gigi dari kerusakan.

Kekurangan fluoride dalam air minum atau pasta gigi dapat meningkatkan risiko gigi ompong.

Untuk mengatasi kekurangan fluoride, pilihlah pasta gigi atau obat kumur yang mengandung fluoride.

Kita juga dapat meminta tambahan fluoride dari dokter gigi, terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

  1. Perubahan hormonal

Penyebab lain dari gigi ompong adalah perubahan hormonal, terutama pada masa kehamilan, pubertas, atau menopause.

Perubahan hormonal ini dapat mempengaruhi kadar air liur dan membuat mulut menjadi lebih asam.

Hal ini menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri penyebab gigi ompong.

Ibu hamil dan wanita yang mengalami perubahan hormonal sebaiknya lebih memperhatikan kebersihan gigi dan melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi.

Cara Mengatasi Gigi Ompong

Dokter gigi akan menangani gigi ompong berdasarkan penyebabnya. Berikut adalah tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter gigi:

  1. Tambal gigi

Jika gigi berlubang menjadi penyebab gigi ompong, maka dokter gigi mungkin perlu melakukan tambal gigi.

Tujuannya adalah untuk mengisi lubang atau kerusakan pada enamel gigi.

Dokter gigi akan membersihkan area yang terkena, menghilangkan plak dan karang gigi, lalu mengisi lubang dengan bahan tambalan khusus.

Proses ini membantu mencegah kerusakan lebih lanjut dan memberikan perlindungan pada gigi yang telah mengalami kerusakan.

  1. Perawatan akar gigi (Endodontik)

Jika lubang sudah mencapai pulpa gigi atau bagian dalam gigi, dokter gigi mungkin perlu melakukan perawatan akar gigi.

Proses ini melibatkan pengangkatan jaringan yang terinfeksi atau rusak di dalam gigi, membersihkan saluran akar, dan kemudian menutupnya kembali.

Perawatan akar gigi dapat membantu menyelamatkan gigi yang mengalami kerusakan parah dan mencegah infeksi lebih lanjut.

Meskipun perawatan akar gigi bisa lebih kompleks daripada tambal gigi, namun hasilnya dapat mempertahankan struktur gigi.

  1. Gigi palsu atau implan gigi

Pencabutan gigi menjadi pilihan terakhir jika gigi ompong tidak dapat diperbaiki melalui penambalan atau perawatan akar gigi.

Tindakan ini dapat dilakukan oleh dokter gigi jika gigi telah mengalami kerusakan parah atau risiko infeksi terlalu tinggi.

Setelah pencabutan gigi, dokter gigi dapat memberikan opsi penggantian gigi, seperti gigi palsu atau implan gigi, untuk mengembalikan fungsi dan estetika mulut.

  1. Menggunakan produk perawatan gigi

Biasanya dokter gigi akan merekomendasikan produk perawatan gigi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. (*)

About The Author

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!