Awas, Jangan Pakai VPN Saat Akses Internet Banking
BNews—NASIONAL— Pemerintah masih melakukan pembatasan aktifitas masyarakat melalui media social seperti WhatsApp, Instagram, Facebook dan Twitter hingga hari ini. Banyak nitizen yang akhirnya mendownload VPN (Virtual Private Network) sebagai solusinya agar berselancara di dunia maya makin lancar.
Namun, bagimana efek penggunaan VPN ?
Borobudurnews mencoba merangkum dari berbagai sumber terpercaya terkait dampak penggunaan VPN ini. Fungsi VPN sendiri sebenarnya merupakan teknologi yang memanfaatkan jaringan publik, tentunya sangat rawan terhadap pencurian data.
Dikutip dari CNN Indonesia, Pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya mengingatkan bahaya yang bisa saja mengintai jika masyarakat nekat menggunakan VPN.
Pertama, ia menyebut penggunaan layanan VPN untuk menembus pembatasan akses pemerintah berpotensi terjadi pencurian data pengguna yang ada di ponsel. Terutama jika VPN yang digunakan tidak terpercaya.
Paling bahaya saat menggunakan VPN adalah saat mengakses internet banking. Dimana, data usernama hingga pasword anda bisa dicuri oleh pengguna lain.
Pasalnya saat ponsel terhubung dengan server penyedia VPN, pemilik server sejatinya bisa melihat seluruh isi lalu lintas data pada ponsel yang terhubung.
“Pada prinsipnya kerja (VPN) sama kayak proxy server. Apapun yang lewat proxy server bisa diliat oleh pemilik proxy,” jelasnya, saat dihubungi via sambungan telepon, Rabu (22/5).
Data yang diambil bisa berupa data yang ditransmisi selama ponsel terhubung, seperti mengekstrak komunikasi, mencuri data username (nama pengguna), password (kata kunci), data finansial, dan data penting lain.
Kedua, perangkat ponsel yang terhubung ke sembarang VPN juga berisiko disuntikkan malware.
“Disusupi malware bisa dilakukan dengan menyelipkannya di tengah jalan. Kalau (ponsel) sudah disisipi malware, dia bisa ngapain aja, jadi resikonya cukup tinggi,” lanjutya.
Ketiga, membuat profil pengguna. Alfons menjelaskan proses membuat profil pengguna ini kasusnya mirip dengan Cambridge Analytica yang membuat profil pengguna dari data Facebook.
Lewat profiling ini, menurut Alfons penjahat siber bisa membuat peta kebiasaan kita dan dimanfaatkan untuk mengarahkan opini si pengguna.
Apabila (VPN) dipakai dalam jangka waktu lama profil kita bisa ketahuan. Misalnya ketahuan kita suka otomotif, pilihan politik seperti apa, bisa disalahgunakan kayak kasus Cambridge Analytica. (internet/bsn)