Ayah Dari Anak Keracunan Sate Di Bantul Mengaku Ikhlas, Senin Mulai Ojol Lagi
BNews–JOGJA– Rumah duka milik Bandiman, 36, pengemudi ojek online di Bantul masih tergelar tikar untuk acara doa. Ia adalah ayah dari anak yang tewas usai menjadi korban salah sasaran racun di dalam makanan.
Sabtu kemarin (1/5/2021) tepat hari ke 7 setelah kematian anaknya, Naba Faiz Prasetyo, 8. Sabtu malam keluarga besar Bandiman menggelar tahlilan 7 hari kepergian Naba. Namun acara tujuh hari ini hanya dilaksanakan sekeluarga besar saja dan tidak mengundang para tetangga. Tahlilan umum hanya digelar selama 3 hari saja.
Dilangsir Tugu Jogja, Bandiman mengaku sudah menyerahkan sepenuhnya kasus ini terhadap pengacara yang mendampingi nya. Dirinya pun berusaha keras untuk mengikhlaskan kepergian anak keduanya tersebut. Meskipun sangat sulit namun dirinya tetap berusaha ikhlas.
“Biar bagaimanapun tetap anak. Saya sebenarnya tidak iklhas anak saya meninggal seperti itu. Tetapi Saya berusaha keras untuk ikhlas,” tuturnya, Sabtu (1/5/2021).
Saat ini Bandiman berusaha untuk kembali bangkit dan tidak terus berlarut dalam kesedihan. Bandiman berusaha untuk berpikir positif demi masa depan anak sulungnya dan juga istrinya. Ia berencana untuk kembali bekerja menjalankan profesinya sebagai tukang ojek online.
Sebab hidup musti berjalan, anak sulungnya yang kini duduk di bangku kelas 11 SMK N Yogyakarta masih membutuhkan biaya untuk sekolah. Sehingga Senin (3/5/2021) depan, Bandiman mengaku akan kembali mengaspal untuk mencari nafkah.
“Insya Alloh senin besok saya kembali narik,” tambahnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Dia pun sudah tidak begitu peduli Apakah pelaku akan segera ditangkap atau tidak. Karena yang terpenting saat ini adalah mencari nafkah untuk orang-orang yang dicintainya.
Jika berlarut dalam kesedihan maka kehidupan keluarganya akan kacau. Karena menurutnya, ketika pelaku ditangkap maka hanya akan dipenjara. Dan tidak bisa mengembalikan lagi hidup anaknya yang telah meninggal.
Oleh karenanya, Bandiman saat ini berusaha melupakan kesedihan dan fokus kepada anak dan istrinya yang juga butuh untuk hidup. “Hidup terus berjalan. Saya tidak boleh larut dalam kesedihan,” tandasnya.
Kendati demikian, Bandiman mengaku masih sedih ketika ingat anaknya yang telah meninggal tersebut. Bahkan istrinya masih sering menangis ketika dirinya menceritakan perihal anaknya kepada orang lain. Sehingga dengan bekerja kemungkinan bisa menghibur dirinya. (*)