Bekam, Terapi Tradisional untuk Mengatasi Keluhan Kesehatan di Kepala
BNews-KESEHATAN- Bekam adalah salah satu pengobatan tradisional yang terkenal di berbagai negara, termasuk Indonesia. Terapi ini dilakukan dengan menggunakan cangkir yang dipanaskan dan diletakkan di atas kulit. Bekam dapat dilakukan di seluruh tubuh, termasuk di bagian kepala.
Apa saja manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dengan melakukan bekam di kepala? Simak penjelasannya di bawah ini.
Bekam di bagian kepala dapat membantu mengatasi berbagai keluhan kesehatan, seperti sakit kepala, sinusitis; masalah sendi temporomandibular, masalah limfatik, hingga peradangan kronis.
Terdapat sekitar 100 titik bekam yang efektif di area kepala. Saat darah keluar selama terapi bekam, berbagai gangguan di kepala, seperti migrain, dapat membaik.
Menurut Journal of Traditional and Complementary Medicine, bekam dapat membuat otot menjadi lebih rileks dan sirkulasi darah berjalan dengan baik. Walaupun bekam sudah dipraktikkan secara luas dan banyak yang merasakan manfaatnya, penelitian mengenai bekam masih terbatas.
Sebelum melakukan bekam di kepala untuk mengatasi keluhan kesehatan, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Selain efektif di kepala, bekam juga dapat membantu mengatasi nyeri kronis pada leher dan menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, sesuai dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Namun, pastikan bahwa terapi bekam di kepala dilakukan oleh terapis yang berpengalaman untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DISINI)
Beberapa efek samping yang biasa terjadi setelah melakukan terapi bekam adalah pusing, mual, keringat berlebihan; iritasi pada kulit yang mendapatkan bekam, dan nyeri ringan di daerah bekam. Untuk menghindari risiko infeksi; praktisi bekam harus menggunakan peralatan yang bersih dan steril, serta menggunakan perlindungan seperti celemek; sarung tangan sekali pakai, dan kacamata pelindung.
Jika memilih bekam sebagai bagian dari rencana perawatan, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Terapi bekam tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah 4 tahun, lansia, ibu hamil (terutama di area perut atau punggung bawah); wanita yang sedang menstruasi, serta saat kulit sedang terbakar sinar matahari, terluka, atau memar.
Jika terapi bekam tidak memberikan hasil yang diharapkan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. (*)