Borobudur Highland, Wisata Baru Bergaya Ecotourism di Bukit Menoreh
BNews—MAGELANG— Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pengembangan pariwisata ecotourism. Khususnya di Borobudur Highland yang menjadi zona otoritas Badan Otorita Borobudur.
Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Deloano Glamping di Kabupaten Purworejo progres pengembangan Borobudur Highland yang berbasis ecotourism. Sehingga bisa mendorong pariwisata berkelanjutan.
”Kita mengapresiasi betul setelah melihat potensi yang luar biasa di sini dan akan kita percepat sebagai salah satu pengembangan ecotourism yang berkelanjutan. Serta memberikan lapangan kerja dan membuka peluang-peluang usaha bagi masyarakat Magelang, Purworejo dan Kulon Progo,” terangnya.
Menparekraf Sandiaga juga mengingatkan Dirut BOB dalam pembangunannya diharapkan harus memerhatikan kelestarian lingkungan dengan cara tidak menebang pohon secara liar.
”Saya juga mengingatkan Direktur BOB Indah Juanita agar dalam proses pembangunannya tidak menebang pohon. Namun apabila menebang satu pohon harus menanam kembali 16 pohon,” ujarnya.
”Ini adalah era baru pariwisata berbasis alam terbuka juga nature dan culture. Semoga bisa Borobudur Highland ini dapat terhubung dengan desa wisata dan dapat bertambah makmur serta anak-anak mudanya tambah melek teknologi sehingga dapat dipasarkan dan membawa keberkahan,” sambungnya.
DOWNLOAD APLIKASI BOROBUDUR NEWS (KLIK DI SINI)
Sementara itu, Badan Otorita Borobudur (BOB) siap kembangkan lima Zona Borobudur Highland di kawasan perbukitan Menoreh dengan menggandeng BU (Badan Usaha). Rencana ini disampaikan Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Indah Juanita dalam agenda ’Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Zona Otorita Badan Otorita Borobudur’.
”Pada prinsipnya kita akan melakukan kerjasama pemerintah Badan Usaha yang diprakarsai oleh Bappenas,”tutur Indah dalam acara pemaparan di The Herritage Convention Center, Magelang, Jumat (12/3).
Pemerintah melalui BOB akan mengembangkan kawasan wisata yang bertema Culture-Adventure Ecoresort ini dengan seluas tanah 309 hektar dimana mencangkup tiga Kabupaten. Yakni meliputi Kabupaten Magelang, Purworejo dan Kulon Progo.
Dari luas tanah 309 hektare, kawasan wisata Borobudur Highland dibagi menjadi 50 hektare HPL serta 259 hektare kerja sama antara BOB dengan Perhutani selama 30 tahun. Selain itu, kawasan wisata Borobudur Highland ini juga dinilai memiliki lokasi strategis, sebab jarak tempuh kawasan tersebut menuju Candi Borobudur hanya terpaut 12,5 kilometer.
Selanjutnya, Indah juga menjelaskan mengenai masterplan hingga lima zona kawasan Perbukitan Menoreh yang bakal dikembangkan. ’Masterplan kita terdiri dari beberapa zona; ada zona extreme, zona untuk pintu gerbang, zona wisata budaya, zona resor dan untuk atraksi,” jelasnya.
Sementara itu, untuk pengembangan resor pada pada wilayah tanah HPL serta kerjasama BOB Perhutani diperkirakan akan ada total 1.050 unit kamar. Menurut Indah, hal ini disebabkan karena bangunan di wilayah tersebut rata-rata dua hanya lantai serta resornya penuh dengan pohon.
Kedua hal tersebut, kata dia, menjadi tantangan tersendiri bagi BOB dalam berupaya mempertimbangkan pengelolaan lingkungan. Sebab, ia juga telah diwanti-wanti oleh Menparekraf Sandiaga Uno.
Indah menambahkan bahwasanya apabila telah menebang satu pohon maka wajib hukumnya untuk menanam pohon berkalilipat lebih banyak. Ia pun yakin bahwa dengan akan adanya kerja sama tersebut maka tantangan tersebut bakal mampu dilewati dengan baik.
Ia melanjutkan, mengenai pencapaian BOB untuk perkembangan kawasan wisata Borobudur Highland. Menurut dia, saat ini tengah masuk pada tahap konsultasi publik.
”Kita sudah melakukan studi pendahuluan yang dilaksanakan dibantu oleh Bappenas dimana sudah selesai. Kita sekarang masuk ke pembuatan OBC dan FBC,” ujarnya. (han)