Candi Prambanan dan Ratu Boko Segera Dibuka, Pengunjung Luar Daerah Wajib Bawa Surat Sehat

BNews–SLEMAN– Obyek wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko di Yogyakarta memang sudah mulai dilakukan uji coba pembukaan operasional. Namun Wisatawan atau pengunjung yang berasal dari luar daerah wajib membawa surat keterangan kesehatan dari daerah asal.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Edy Setijono di Candi Prambanan mengatakan pada masa uji coba pembukaan operasional pihaknya tidak melakukan tes cepat bagi pengunjung.  “Karena hal itu  bagi pengunjung dari luar daerah harus membawa surat keterangan kesehatan,” katanya kemarin (29/6/2020).

Menurut Edy, sesuai dengan arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang akan menerapkan program CHS (Cleanliness, Health, and Safety) di setiap destinasi pariwisata. New Normal Pariwisata yang dilakukan TWC meliputi ketentuan bahwa seluruh wisatawan yang masuk.

“Mereka harus menggunakan masker, dilakukan pengecekan suhu tubuh, melakukan manajemen pengunjung yang menerapkan jarak fisik, menyediakan tempat cuci tangan tiap 100 meter. Papan informasi protokol Covid-19, dan menempatkan layanan konsumen yang bergerak,” imbuhnya.

Menurutnya, jika ada pengunjung yang datang tanpa mengenakan masker, maka akan ditolak.  “Kami juga akan memberi atau memasang stiker penanda suhu tubuh bagi seluruh pengunjung taman wisata candi yang telah dilakukan pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk,” ujarnya.

Edy mengatakan, pemeriksaan suhu tubuh akan dilakukan bagi seluruh pengunjung taman wisata di setiap pintu masuk dan masing-masing pengunjung akan diberi stiker penanda suhu tubuh. Stiker penanda suhu tubuh ini terdiri tiga warna, yakni untuk suhu tubuh di bawah 37,5 derajat celcius, akan diberikan stiker warna hijau dan boleh masuk ke kawasan taman wisata candi.

Kemudian stiker warna kuning, untuk suhu tubuh 37,5 hingga 37,7 Celcius. Pengunjung yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat, diberikan striker warna merah.

DOWLOAD MUSIK TERKEREN 2020 (KLIK DISINI)

Edy mengatakan, pemberian stiker penanda ini bukan untuk menciptakan ketakutan, tetapi memberikan perhatian. Akan ada customer service yang secara khusus memberikan edukasi kepada pengunjung berstiker kuning.

“Sedang bagi yang berstiker merah, diarahkan ke klinik kesehatan dan akan mendapatkan perawatan. Jika pengunjung tersebut datang sendiri, akan diarahkan untuk pulang. Tetapi kalau bersama rombongan, maka wajib menunggu di klinik dan tidak diizinkan masuk ke kawasan taman wisata candi,” paparnya.

Edy mengatakan, selain itu pengunjung juga tidak boleh membawa makanan dari luar area candi, kecuali untuk makanan bayi. Akan ada petugas yang memeriksa makanan yang dibawa pengunjung. Kami tidak membolehkan pengunjung membawa makanan dari luar, kecuali makanan bayi.

“Hal ini sebagai antisipasi asal dari makanan tersebut,” katanya.

Perlu diketahui, kedua candi tersebut melakukan uji coba pembukaan operasional bagi wisatawan pada Rabu 1 Juli 2020. Hal itu setelah keluar izin dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Pemberian izin untuk uji coba pembukaan operasional ini berdasarkan keberhasilan pelaksanaan protokol kesehatan bagi pengunjung pada saat simulasi protokol. Dimana hal telah dilakukan sebanyak tiga kali dengan melibatkan banyak pihak terkait,” pungkansya. (*/islh)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: