Debat Pamungkas Pilbup Magelang, Paslon Satria dan Progress Adu Gagasan
BNews—MAGELANG— Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang menggelar debat publik kedua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Magelang. Debat dilakukan di Grand Artos Hotel & Convention, Rabu (13/11/2024) malam.
Tema debat kedua ini adalah “Inovasi Tata Kelola Pemerintah dan Kualitas Pelayanan Publik dalam Meningkatkan Daya Saing Kabupaten Magelang”. Kedua pasangan calon, Sudaryanto-Agung Trijaya (Satria) dan Grengseng Pamuji- Sahid (Progress) beradu gagasan dalam debat terakhir Pilbup Magelang ini.
Ketua KPU Kabupaten Magelang Ahmad Rofik menilai bahwa debat pemungkas ini lebih baik dari sebelumnya. Debat terakhir ini untuk memberi pemahaman kembali kepada masyarakat tentang visi, misi, dan program kedua paslon.
“Masa kampanye masih akan berlangsung sampai 23 November. Kami akan rapat dengan Liaison Officer (LO), bagi yang akan melaksanakan pertemuan umum. Tapi tanggalnya belum karena belum ada yang menyetor tanggal (pelaksanaan pertemuan umum),” kata Rofik.
Sementara itu, dalam diskusi mengenai peningkatan daya saing melalui sektor pariwisata, pertanian, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pasangan calon nomor urut 1, Sudaryanto-Agung Trijaya (Satria), berkomitmen akan memudahkan perizinan bagi investor yang ingin berinvestasi di Kabupaten Magelang dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan di wilayah ini.
“Kami akan memberikan kebijakan yang bisa membuat investor ingin masuk ke Kabupaten Magelang. Memberikan kemudahan dalam mencari perizinan. Kami akan memberikan keringanan pajak (bagi investor) di tahun pertama,” kata Sudaryanto.
IKUTI BOROBUDUR NEWS di GOOGLE NEWS (KLIK DISINI)
Sudaryanto menyebut akan memberikan kemudahan bagi pengusaha untuk membangun hotel di sekitar Candi Borobudur, serta mengharuskan restoran di area tersebut dijalankan oleh “putra daerah”.
Pasangan calon nomor urut 2, Grengseng Pamuji-Sahid (Progress), berencana untuk merumuskan sektor pariwisata, pertanian, dan UMKM berbasis potensi dan riset.
”Bagaimana kita nanti menumbuhkan potensi wisata, UMKM dan pertanian berbasis riset. Sehingga tumbuh kawasan-kawasan berbasis dengan riset. Tersambungkan antar satunya dengan infrastruktur yang baik sehingga menuju satu tatanan ekonomi yang baik,” kata Grengseng.
“Contohnya, Windusari memiliki kelebihan di alam tetapi kelemahan dalam infrastruktur. Sekitar Merapi di Dukun dan Srumbung juga memiliki kelemahan di infrastruktur jalan. Jika itu tersambung dengan Borobudur yang baik, saya yakin Magelang akan tumbuh menjadi wisata dunia,” tambahnya. (mta)